- Pertumbuhan kredit mesti double digit untuk menopang pertumbuhan ekonomi 5 persen.
- Meski demikian pertumbuhan kredit perbankan per Agustus 2025 masih tertahan di angka 7,56 persen (yoy).
- Dian Ediana Rae melihat adanya sebuah "koinsiden positif" antara suntikan dana Rp200 triliun.
Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki target ambisius untuk mendongkrak ekonomi nasional. Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, pertumbuhan kredit perbankan harus mencapai dua digit agar ekonomi Indonesia bisa tumbuh konsisten di angka 5 persen.
"Untuk mencapai pertumbuhan (ekonomi) katakan 5 persen, itu paling tidak kita harus mencapai pertumbuhan kredit sebesar double digit," ujar Dian dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (17/9/2025).
Meski begitu, data terbaru menunjukkan pertumbuhan kredit perbankan per Agustus 2025 masih tertahan di angka 7,56 persen (yoy). Angka ini memang membaik dibanding bulan sebelumnya (7,03 persen), tetapi masih jauh dari target dua digit yang ditetapkan OJK.
Untuk mengatasi kesenjangan ini, pemerintah mengambil langkah strategis. Sejak 12 September 2025, pemerintah telah menempatkan dana sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia ke lima bank milik negara (Himbara), yaitu BRI, BNI, Bank Mandiri, BTN, dan BSI.
Dian Ediana Rae melihat adanya sebuah "koinsiden positif" antara suntikan dana Rp200 triliun dan langkah OJK menerbitkan POJK Nomor 19 Tahun 2025 tentang kemudahan akses pembiayaan kepada UMKM. Aturan ini mendorong bank untuk menyediakan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha kecil.
"Penyaluran dana Rp200 triliun masuk ke sistem perbankan itu, persis sehari sebelumnya kita keluarkan POJK terkait dengan UMKM ini. Jadi saya kira itu mungkin bisa suatu koinsiden positif Pak sehingga kita bisa betul-betul bisa mendorong hal-hal yang lebih lanjut terkait dengan penyaluran (kredit) UMKM ini," kata Dian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T