Suara.com - PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), anak usaha dari Pertamina International Shipping, agresif melakukan ekspansi bisnis di pasar global. Ekspansi bisnis global ditandai dengan dimulainya operasional Transko Moloko di perairan Malaysia.
Penyewaan kapal ditandai dengan ditandatanganinya perjanjian sewa kapal berdasarkan waktu atau Time Charter Party for Offshore Service Vessel antara Direktur Pemasaran PTK, Andy Arvianto dan Managing Director Harvester Offshore Sdn Bhd, Jalaludin Zamirdin di Kuala Lumpur, Malaysia pada akhir pekan lalu.
Penandatanganan ini disaksikan dan dihadiri oleh Direktur Utama PTK I Ketut Laba, Direktur Gas, Petrokimia, & Bisnis Baru PT Pertamina Internasional Shipping Arief Sukmara, dan Country Manager PT Pertamina Malaysia EP Eva Fadlila.
I Ketut Laba menjelaskan bahwa pengoperasian Transko Moloko merupakan langkah strategis dan juga milestone penting bagi PTK dalam mewujudkan visi perusahaan menjadi pemain global.
"Kerjasama yang dilakukan menandakan bahwa kualitas armada yang dimiliki oleh PTK sebagai perusahaan penyedia kapal kapal support untuk offshore, marine services Indonesia memenuhi standar internasional, mampu bersaing dan dapat diterima oleh market global. Ke depan kami juga akan semakin agresif untuk mengincar berbagai peluang bisnis global lainnya, termasuk berkolaborasi dengan PT Pertamina Malaysia EP, afiliasi Pertamina Group yang sudah establish di Malaysia.” ujar I Ketut Laba dalam keterangannya dikutip Selasa (21/5/2024).
Transko Moloko merupakan salah satu jenis kapal Anchor Handling Tug Supply (AHTS) milik PTK yang dibuat pada tahun 2014 dengan Bollar Pull sebesar 65 Ton dan Cargo Desk Space sebesar 400 m2.
Transko Moloko berfungsi sebagai kapal support terutama untuk kegiatan hulu migas, termasuk untuk Anchor Handling, Towing Rig & Accomodation Work Barge, Running Cargo, Passenger Accomodation, Suppy Fuel/Mud and Barite/FW/Cement.
Kapal ini juga dilengkapi dengan alat bantu untuk panduan kapal saat memasuki dan meninggalkan dermaga di perairan tertentu khususnya untuk kapal dengan panjang lebih 30 meter.
Sebelum beroperasi di Malaysia, Transko Moloko telah beroperasi dan berpengalaman melayani kegiatan upstream sejenis di Indonesia. Ditempat yang sama, Managing Director Harvester, Jalaludin Zamirdin menyambut kerjasama yang terjalin antara dua perusahaan ini.
Baca Juga: Operasi KKP Tangkap Kapal Ilegal Asal Rusia yang Berkeliaran di Laut Arafura
“Kami menyambut baik kerjasama lintas negara ini. Kami harapkan kerjasama ini merupakan pintu masuk bagi kedua perusahaan untuk bisa bekerjasama di peluang lainnya", ujar Jalaludin.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
-
Kapasitas PLTP Wayang Windu Bakal Ditingkatkan Jadi 230,5 MW
-
Revisi UU P2SK Dinilai Beri Perlindungan bagi Nasabah Kripto
-
Realisasi PNBP Tembus Rp 444,9 Triliun per November 2025, Anjlok 14,8%
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia
-
Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Lokasi Bencana Kab Aceh Tamiang Salurkan Bantuan
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan