Suara.com - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) Irfan Setiaputra mengakui adanya kekurangan pelayanan penerbangan haji di tahun 2024. Terutama pada keterlambatan atau delay penerbangan yang membuat jamaah haji menunggu lama.
"Tidak dapat dipungkiri terdapat beberapa catatan krusial keterlambatan penerbangan pada pelaksanaan musim Haji 1445 H/ 2024 ini," ujarnya di Jakarta, Kamis (30/5/2024).
Namun, Irfan mengklaim ada penerbangan haji yang dioperasikan Garuda Indonesia justru tidak pernah delay dan sesuai jadwal. Hal ini terjadi pada penerbangan haji di embarkasi Lombok, di mana hingga kloter 13 mencatatkan ketepatan waktu hingga 100%.
"Masukan yang telah disampaikan berbagai stakeholder layanan penerbangan haji pada pelaksanaan Haji 1445H/2024 tentunya menjadi masukan penting bagi kami untuk terus mengoptimalkan berbagai kesiapan operasional dalam menghadirkan pengalaman penerbangan Haji yang aman dan nyaman bagi seluruh calon Jemaah," kata dia.
"Kelancaran operasional layanan penerbangan Haji yang dicatatkan pada embarkasi Lombok ini tentunya tidak lepas dari dukungan berbagai stakeholders yang terus dalam memastikan operasional penerbangan haji berjalan dengan maksimal," sambung Irfan.
Dia menegaskan bahwa Garuda Indonesia akan terus melaksanakan koordinasi intensif dengan berbagai stakeholders dalam memastikan seluruh penerbangan Haji dapat berjalan dengan lancar khususnya dalam melaksanakan fase pemulangan (fase II) yang akan dimulai pada 21 Juni mendatang.
"Hal itu untuk memastikan proses penerbangan Haji termasuk kepulangan haji tahun ini dapat berjalan baik dan lancar, sehingga para jemaah bisa mendapatkan pelayanan yang aman serta nyaman, dan tiba kembali di Tanah Air dengan selamat," kata Irfan.
Kemenag Protes
Kementerian Agama (Kemenag) merasa kecewa dengan layanan penerbangan haji maskapai Garuda Indonesia fase keberangkatan jemaah ke Madinah. Bahkan, Kemenag telah melayangkan teguran tertulis kepada manajemen Garuda Indonesia pada 16 Mei, namun dinilai belum ada perbaikan layanan.
Baca Juga: Tak Ada Delay, Penerbangan Haji di Batam Justru Lebih Awal dari Jadwal
Kemenag menilai manajemen Garuda Indonesia gagal dalam memberikan layanan terbaik kepada jemaah fase pemberangkatan yang sudah berlangsung sejak 12 Mei 2024.
"Kami mencatat banyak persoalan yang terjadi dalam sepekan terakhir penerbangan jemaah haji Indonesia. Kami melihat performa Garuda Indonesia tahun ini sangat buruk. Kami sudah sampaikan teguran tertulis, tapi belum ada perbaikan signifikan," ujar Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie di Jakarta, Rabu (24/5/2024).
"Kami melihat manajemen garuda gagal dalam memberikan layanan terbaik untuk jamaah haji," sambung dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya