Suara.com - Dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional di Jakarta beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo menekankan bahwa sinkronisasi antara pusat dan daerah harus segera dilakukan. Inilah kunci dari setiap pembangunan yang dilakukan di Indonesia.
Dikutip dari kantor berita Antara, Kepala Negara mencontohkan ketika pemerintah membangun ruas jalan dan infrastruktur jalan tol menurutnya Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) mestinya langsung melihat bagaimana menyambungkan seluruh pembangunan yang ada itu dengan sentra-sentra kawasan produktif. Antara lain seperti wilayah pariwisata, perkebunan dan pertanian, sampai sentra kerajinan.
Presiden juga menyampaikan bahwa berkaitan dengan Inpres Jalan Daerah Provinsi Riau, telah selesai dibangun dan diperbaiki 10 ruas jalan sepanjang 63 km dengan anggaran Rp 369 miliar.
Presiden berpesan kepada gubernur, bupati dan wali kota agar jalan tol yang sudah selesai direncanakan dan didesain untuk disambungkan ke kawasan-kawasan produktif seperti pertanian, perkebunan, dan pariwisata.
"Sehingga betul-betul riil ada manfaatnya bagi rakyat, bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan juga mobilitas orang dan barang betul-betul bisa lebih cepat, sehingga kita bisa bersaing dengan negara-negara lain di dunia," jelas Presiden Joko Widodo.
Pada Jumat (31/5/2024), Presiden Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Pekanbaru-Padang ruas Bangkinang-Pangkalan, seksi Bangkinang-XIII Koto Kampar sepanjang 24,7 km di Riau.
Dalam sambutannya di acara peresmian itu, sebagaimana dipantau kantor berita Antara via siaran YouTube Sekretariat Presiden, dari Jakarta, Presiden Joko Widodo bersyukur tol sudah bisa digunakan.
"Alhamdullilah hari ini Jalan Tol Pekanbaru-Padang seksi Bangkinang-Pangkalan Tahap 1 yaitu seksi Bangkinang-XIII Koto Kampar telah selesai. Dengan panjang 24,7 km, yang kita bangun pada 2019-2024, menghabiskan anggaran Rp 4,8 triliun, telah selesai dan bisa digunakan," ungkapnya menandaskan peresmian itu.
Baca Juga: 5 Topik Perbincangan Presiden RI Joko Widodo-Elon Musk, Pengembangan Investasi Digarisbawahi
Berita Terkait
-
Kesejahteraan atau Keterasingan? Gen Z dan Paradoks di Tengah Badai Digital
-
Epson Indonesia Luncurkan Produk 2025: Inovatif, Lebih Produktif, dan Berkelanjutan
-
Revolusi ala Bos ChatGPT: Lupakan Batas Usia Produktif, yang Malas Belajar Bisa Tersingkir!
-
PDIP Tak Setuju Usulan Kartu Janda Jakarta : Lebih Baik Diberi Pelatihan Kerja
-
Terjebak di Usia Emas: Diskriminasi Pekerja Tua di Indonesia Berakhir?
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Emas Antam Mulai Naik Lagi, Harganya Tembus Rp 2.351.000 per Gram
-
Bos Garuda Indonesia Bicara Suntikan Dana Rp 23,67 Triliun dari Danantara
-
Waduh, Aliran Modal Asing Indonesia yang Kabur Tembus Rp 3,79 Triliun
-
Isyaratkan Aksi Korporasi, Saham BRRC Dipantau Investor
-
Askrindo Catat Laba Rp687 Miliar Setelah Pajak
-
Nilai Tambah Industri Pengolahan RI Peringkat 1 ASEAN Kalahkan Thailand
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil, per Gram Belum Tembus Rp 2,5 Juta
-
Menteri Hanif: RI Naik Pangkat, Resmi Pimpin 'Gudang Karbon Raksasa' Dunia
-
Banyak Orang Masih Sulit Akses Kredit, Pindar Jadi Solusi?
-
611 Pinjol Ilegal Diblokir hingga Temukan Jual Beli Visa Umroh