Suara.com - Pembuangan IKN yang belakangan mengalami semakin banyak masalah kembali mendapat sorotan. Jika masih ingat, pada Maret lalu pernah diutarakan terkait dengan konsep pembangunan IKN tanpa gedung pencakar langit. Tapi belum lama ini rencana pembangunan menara BUMN telah diagendakan. Lalu bagaimana sebenarnya konsep yang dijalankan?
Konsep pembangunan IKN yang sempat dijelaskan oleh Kepala Otorita Ibu Kota Negara, bambang Susantono, menyatakan bahwa IKN akan menjadi kota dan titik penting sistem perekonomian dunia, yang dibangun tanpa gedung pencakar langit.
Alasan IKN Dibangun Tanpa Gedung Pencakar Langit
Alasan konsep awal kota tanpa gedung pencakar langit cukup unik, yakni agar bangunan tidak melebihi tinggi Burung Garuda yang akan dibangun di Istana Presiden.
Selain itu, terdapat alasan lain yang berasal dari sisi lingkungan. Tanah di area IKN memiliki karakter yang kurang stabil, sehingga tidak memungkinkan gedung berukuran tinggi untuk dibangun di lokasi tersebut.
Awal mula kota tanpa gedung pencakar langit merujuk pada berbagai pertimbangan. Namun demikian hal ini kemudian seperti dimentahkan oleh wacana terbaru, yang menyatakan akan adanya pembangunan menara BUMN dengan tinggi mencapai 778 meter di area Ibu Kota Nusantara ini.
Masih dalam Tahap Pembahasan
Belum lama ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengungkap kelanjutan dari rencana konstruksi Tower BUMN setinggi 778 meter yang ada di Ibu Kota Nusantara. Hal ini disampaikan oleh Kepala Satuan Tugas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR, Danis H. Sumadilaga.
Rencana pembangunan gedung pencakar langit tertinggi di IKN tersebut ternyata masih dalam tahap pembahasan. Belum ada rencana konstruksi dalam waktu dekat, dan hal ini masih terbatas pada ranah diskusi.
Baca Juga: Di Depan DPR Luhut Klaim IKN Tak Ada Problem: Yang Masalah Cuma Pimpinannya
Disampaikan juga bahwa rencana Tower BUMN ini belum memiliki target mulai konstruksi. Digadang-gadang ketika tower ini nyata dibangun, maka bangunan tersebut akan menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara.
Lalu Bagaimana dengan Konsistensi Konsep IKN?
Pernyataan ini jelas banyak dipertanyakan oleh masyarakat yang fokus pada pembangunan IKN yang terus menuai masalah. Bagaimana konsistensi pemerintah dalam mencanangkan pembangunan ini? Apakah benar sudah diadakan studi mendalam mengenai rencana pembangunan yang dilakukan? Jika ya, mengapa apa yang dilakukan pemerintah terkesan berubah-ubah?
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Tag
Berita Terkait
-
Luhut Soal Sosok Kepala Otorita IKN Yang Baru: Tanya Ke Jokowi Dan Prabowo
-
4 Sindiran Luhut soal Mundurnya Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe: Bukan IKN yang Bermasalah, Tapi Pemimpinnya
-
Jokowi ke Investor: Investasi di IKN Adalah Membeli Masa Depan
-
Proyek "Roro Jonggrang" di Balik Mundurnya Kepala Otorita IKN
-
Di Depan DPR Luhut Klaim IKN Tak Ada Problem: Yang Masalah Cuma Pimpinannya
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar
-
Bahlil akan Pangkas Produksi Nikel, Harga di Dunia Langsung Naik
-
Bahlil Ungkap Update Terkini Pemulihan Jaringan Listrik Aceh: 4 Kabupaten Pemadaman Bergilir
-
Aturan UMP Baru, 5 Provinsi Luar Jawa Jadi Kandidat Gaji Tertinggi