Suara.com - Perusahaan biofarmasi Indonesia, PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) mengklaim bahwa produk biologi lokal memiliki kualitas tinggi yang mematuhi pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Quality Leader Etana Rakhmat Budi Yuwono menegaskan bahwa perusahaan selalu berusaha memenuhi persyaratan ketat untuk menghasilkan produk berkualitas serta aman untuk pasien.
“Etana berkomitmen untuk melayani pasien dengan menyediakan produk biologi yang berkualitas tinggi, terjangkau, dan inovatif. Untuk memastikan bahwa obat yang dihasilkan selalu memenuhi persyaratan dan memiliki mutu yang tinggi, serta aman bagi pasien, perusahaan merancang dan menerapkan Sistem Mutu yang komprehensif,” ujar Rakhmat, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/07/2024).
Sistem Mutu tersebut mencakup prinsip CPOB dan Manajemen Risiko Mutu. Evaluasi berkelanjutan dilakukan untuk memastikan efektivitas sistem ini. Hal ini sangat penting agar tujuan penggunaan obat dapat tercapai dengan baik.
“Seluruh kegiatan pembuatan obat harus sesuai dengan Sistem Mutu yang ditetapkan dan harus selalu menjaga kesesuaiannya dengan CPOB dan peraturan yang berlaku,” ujar Rakhmat.
Rakhmat menambahkan bahwa produk yang dihasilkan selalu memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan, bahkan sama atau lebih baik dari produk impor.
“Pemastian kualitas bukan hanya tentang memastikan produk jadi memenuhi standar melalui serangkaian pengujian, tetapi juga tentang membangun kualitas ke dalam produk itu sendiri. Ini mencakup bahan awal, bahan pengemas, proses produksi dan pengendalian kualitas, infrastruktur, peralatan yang digunakan, dan personel yang terlibat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rakhmat mengatakan bahwa Etana juga menghadapi tantangan dalam menjaga kualitas produksi seperti kemajuan teknologi yang cepat, proses manufaktur yang kompleks, kepatuhan dengan aturan yang semakin ketat, integritas data dan keamanan, kesenjangan pengetahuan dan keterampilan serta risiko kualitas. Namun, Etana telah menyiapkan beberapa upaya untuk mengantisipasi hal tersebut.
“Berbagai upaya seperti meningkatkan keahlian dan pengalaman, fleksibel dan cepat beradaptasi dengan perubahan teknologi, membangun budaya inovasi, meningkatkan kolaborasi dan komunikasi yang efektif, pembelajaran dan pengembangan yang berkelanjutan, memajukan dan mendorong budaya kualitas, manajemen risiko yang proaktif serta mempertahankan dan meningkatkan kepatuhan dan Integritas,” pungkasnya.
Baca Juga: Edukasi dan Informasi Ketersediaan Vaksin Pada Orangtua Dapat Tingkatkan Jangkauan Vaksinasi Anak
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan