Suara.com - Bank of Italy akan segera mengeluarkan panduan terkait kripto, hal ini menjadi langkah penting dalam menerapkan regulasi di Uni Eropa tentang Markets in Crypto-Assets (MiCA). Gubernur Fabio Panetta melakukan diskusi mendalam tentang masa depan kripto di Italia.
Dalam pidatonya, Gubernur Bank of Italy, Fabio Panetta menegaskan tujuan utama panduan penerapan MiCA secara ketat adalah untuk melindungi pengguna kripto. Regulator Italia juga membedakan dua jenis token, yakni Asset-Referenced Tokens (ART) dan Electronic Money Tokens (EMT).
ART untuk stabilitas dan EMT untuk transaksi harian dengan nilai yang terkait langsung dengan mata uang fiat.
Panetta menekankan bahwa hanya EMT, yang nilainya langsung terkait dengan mata uang fiat, yang dapat ‘sepenuhnya berfungsi sebagai alat pembayaran sambil mempertahankan kepercayaan publik.’ Ia menganggap token ini sebagai yang paling cocok untuk peran tersebut.
Bank of Italy juga menyatakan waspada terhadap kripto seperti Bitcoin dan Ethereum, yang diyakini sebagai langkah untuk mengantisipasi risiko pajak dan pencucian uang dengan sanksi hingga 5 juta euro. Italia terbuka terhadap inovasi, dengan program DeFi dan tokenisasi dari Bank Sentral Italia.
"Langkah Bank of Italy dalam mengeluarkan pedoman kripto merupakan perkembangan penting dan sejalan dengan kebutuhan untuk mengatur pasar kripto secara menyeluruh. Regulasi yang jelas dan ketat sangat penting untuk melindungi pengguna serta memastikan integritas pasar," kata Oscar Darmawan, CEO Indodax, ditulis Senin (15/7/2024).
Oscar memberikan pandangannya tentang pembagian jenis token ini dengan mengatakan, bahwa perbedaan antara Asset-Referenced Tokens (ART) dan Electronic Money Tokens (EMT) oleh Bank of Italy menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang karakteristik unik masing-masing jenis token.
“EMT, dengan nilai yang terikat langsung pada mata uang fiat, memiliki potensi lebih besar untuk diterima sebagai alat pembayaran sehari-hari karena stabilitasnya yang lebih tinggi. Namun, ART juga memiliki peran penting dalam menawarkan diversifikasi dan stabilitas yang bisa meningkatkan kepercayaan investor di pasar kripto, jadi ini bisa disesuaikan juga dengan kebutuhan masing-masing individu dalam penggunaannya,” kata Oscar.
“Penting untuk tetap mendukung inovasi dalam teknologi blockchain dan kripto, yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan inklusi keuangan dan efisiensi ekonomi. Regulasi yang jelas dan ketat sangat penting untuk melindungi pengguna serta memastikan integritas pasar. Tetapi penting untuk tetap mendukung inovasi dalam teknologi blockchain dan kripto." pungkas Oscar.
Baca Juga: Strategi Investasi Bitcoin El Salvador, Pembelian Harian dan Potensi Jangka Panjang
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
Terkini
-
Bank Modal Pas-pasan di Ujung Tanduk: Mengapa OJK Paksa KBMI I Naik Kelas atau Tutup?
-
Akhiri Paceklik Rugi, Indofarma (INAF) Pasang Target Ambisius: Pendapatan Naik 112% di 2026
-
Nilai Tukar Rupiah Drop Lagi, Ini Pemicunya
-
Usai Resmikan InfraNexia, Telkom (TLKM) Siapkan Entitas B2B ICT Baru
-
Jadwal Libur IHSG Desember 2025 dan Sepanjang Tahun 2026 Lengkap
-
Pemerintah Tetapkan Formula UMP Baru, Buruh atau Pengusaha yang Diuntungkan?
-
Gakkum ESDM Buka Suara Soal Viral Aktivitas Tambang di Gunung Slamet
-
COO Danantara Donny Oskaria Tinjau Lahan Relokasi Warga Korban Bencana di Aceh Tamiang
-
Program MBG Habiskan Anggaran Rp 52,9 Triliun, Baru Terserap 74,6% per Desember 2025
-
Kemenkeu Sentil Pemda Buntut Dana 'Nganggur' di Bank Tembus Rp 218,2 Triliun per November