Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa jumlah pembiayaan outstanding dari fintech peer to peer (P2P) lending telah mencapai Rp66,79 triliun pada Juli 2024, mengalami peningkatan yang cukup signifikan secara tahunan.
Direktur Pengaturan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Irfan Sitanggang mengatakan dari total pinjaman yang telah disalurkan Tingkat Keberhasilan Bayar (TKB) mencapai 97,21 persen.
"Dengan total aset perusahaan P2P mencapai Rp7,49 triliun," ungkap Irfan dalam diskusi Ruang Gagasan bertajuk 'Modal Usaha Anti Ribet, di sini Infonya' yang diselenggarakan Core Indonesia bekerjasama dengan Suara.com pada Kamis (25/7/2024).
Secara borrower lanjut Irfan saat sebanyak 131 juta nasabah sudah menggunakan fasilitas P2P dengan jumlah rekening aktif saat ini mencapai 18,46 juta.
OJK sendiri kata Irfan terus mendorong perusahaan fintech untuk menyalurkan dana lebih banyak ke sektor produktif, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan inklusi keuangan di Indonesia.
OJK menargetkan porsi pendanaan industri fintech peer-to-peer (P2P) lending yang disalurkan ke sektor produktif mencapai 70% pada tahun 2028. Saat ini, porsi tersebut masih di bawah 50%.
"Kami optimistis target ini dapat tercapai dengan berbagai inisiatif yang telah dan akan kami lakukan, seperti memberikan insentif bagi fintech yang menyalurkan dana ke sektor produktif," ujarnya.
Menurutnya dengan menyalurkan dana ke sektor produktif, fintech dapat membantu UMKM mengembangkan usahanya dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
"OJK terus menjaga agar industri ini tetap memberikan kontribusi yang besar terhadapa ekonomi nasional," pungkasnya.
Baca Juga: BRI & LPEI Siapkan Platform untuk UMKM Indonesia Menuju Pasar Dunia
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya