Suara.com - Isu mengenai kelompok 9 Naga sebenarnya bukan hal baru di Indonesia. Sudah seperti menjadi urban legend, sosok-sosok pengusaha besar ini dikatakan memiliki pengaruh besar pada negeri ini. Tapi sebenarnya kenapa disebut 9 Naga? Adakah alasan khusus?
Menjadi salah satu nama yang sangat terkenal, namun tak pernah benar-benar tampak di media atau ke permukaan, kelompok 9 Naga diduga terdiri dari beberapa elit pengusaha dan taipan besar. Keberadaannya dikatakan hanya istilah, namun pada kenyataannya sering sekali disebut dalam berbagai diskusi bisnis.
Kenapa Disebut 9 Naga?
Jika melihat pada berkas investigasi Tempo yang berjudul “Mafia Bisnis” Tommy Winata, 9 Naga atau Gang of Nine merujuk pada sekelompok pebisnis yang menguasai bisnis remang-remang yang ada di Indonesia. Industri tempat mereka berkutat adalah ranah perjudian, obat bius, hingga penyelundupan.
Dikatakan bahwa kelompok ini memiliki bekingan kuat, sehingga apa yang dilakukannya di Indonesia jarang sekali tersentuh oleh media, bahkan aparat keamanan sekalipun. Selain itu disebutkan, peredaran uang yang ada pada bisnis tersebut sangat besar.
Tidak ada nama pasti pada siapa saja yang tergabung dalam kelompok 9 Naga ini. Namun jika kembali mengacu pada berkas investasi Tempo, sosok yang diduga kuat sebagai anggota dari 9 Naga antara lain adalah Aguan, Haryadi Kumala, Iwan Cahyadi, Yorrys, Arief Cocong, Edi Porkas, Arie Sigit, Jony Kusuma, dan Tommy Winata.
Sejauh ini belum ada klarifikasi terkait rumor tersebut. Namun istilah 9 Naga yang umum diketahui orang yaitu merujuk pada para pengusaha besar di Indonesia yang memiliki keturunan Tionghoa. Sebab naga identik dengan kultur Cina, yang melambangkan kekuatan dan kekuasaan besar.
Padahal banyak pengusaha keturunan Tionghoa yang sukses di Indonesia. Mengapa hanya disebut 9 orang saja? Sebab angka sembilan dalam numerologi Tiongkok, dimaknai sebagai angka tertinggi yang mewakili kesuksesan besar.
Istilah 9 naga ini baru muncul pada era Orde Baru. Belum jelas siapa dan mengapa istilah itu dapat menyebar seperti sekarang.
Baca Juga: Tomy Winata Pengusaha Apa? Sepak Terjang Salah Satu Sosok 9 Naga dan Kontroversinya
Namun kekinian, istilah 9 Naga justru mengacu pada beberapa nama pengusaha besar yang menguasai ekonomi negeri ini. Mulai dari Robert Budi Hartono, Rusdi Kirana, Sofjan Wanandi, Jacob Soetoyo, James Riady, Tommy Winata, Anthony Salim, hingga Dato’ Sri Tahir.
Tommy Winata dan Lingkaran Pebisnis Besar
Nama Tommy Winata kemudian muncul pada dua era berbeda keberadaan istilah 9 Naga. Belakangan ia disorot karena kekayaan yang dimilikinya dari berbagai jenis bisnis yang dikelolanya.
Bahkan tudingan ‘mafia’ melekat pada dirinya, karena diisukan dapat mengurus berbagai hal dengan cara yang tidak sesuai hukum, namun tidak pernah terjerat dalam kasus apapun.
Beberapa bisnis yang digeluti Tommy Winata sendiri antara lain Arta Graha Group, kemudian bisnis di sektor pertambangan, media, hiburan, ritel, IT, hingga telekomunikasi. Sempat tercatat dalam daftar orang terkaya di Indonesia, namun nilai kekayaannya tidak lagi mendapatkan pembaruan sejak beberapa waktu yang lalu.
Tomy sebenarnya pernah menolak dirinya dikait-kaitkan dengan "9 Naga" ini. Dalam pernyataannya tahun 2011 lalu, Tomy merasa dirinya kerap dituduh menjadi salah satu bagian kelompok itu.
Berita Terkait
-
Tomy Winata Pengusaha Apa? Sepak Terjang Salah Satu Sosok 9 Naga dan Kontroversinya
-
Andra Soni Pengusaha Apa? Ini Profil Bakal Cagub Banten yang Diusung Gerindra
-
Mengenal Silsilah Keluarga 9 Naga, Circle Konglomerat yang Disinggung Bobby Saputra
-
Siapa Saja 9 Naga Indonesia? Punya Kekayaan Hingga Ratusan Triliun
-
Profil Tomy Winata: Anggota '9 Naga', Bos Besar di Balik Proyek Rempang Eco City
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026
-
BRI Dukung PRABU Expo 2025, Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus
-
Finex Rayakan 13 Tahun Berkarya
-
Pertamina Blokir 394.000 Nomor Kendaraan, Tak Bisa Lagi Beli Pertalite dan Solar Subsidi
-
Pertamina Setor Dividen Jumbo ke Danantara, Capai Rp 23 Triliun hingga September 2025
-
BTN Gandeng Arsitek Hingga Pengembang Gali Inovasi Baru Sektor Properti
-
Pemerintah Mau Sulap Thrifting Pasar Senen dan Gedebage, 1.300 Merek Lokal Disiapkan
-
Legislator Hingga Pengusaha Khawatir Agenda Asing Hantui Industri Hasil Tembakau