Suara.com - Banjir yang melanda Halmahera Tengah, Maluku Utara pada 20 - 24 Juli lalu telah menyebabkan sejumlah desa terendam, menimbulkan kerusakan signifikan, dan memerlukan bantuan cepat serta koordinasi dari berbagai pihak.
PT IWIP telah aktif berkoordinasi dengan pemerintah desa dan daerah untuk memberikan bantuan segera bagi warga terdampak sebagai langkah penanganan cepat banjir.
Kepala Desa Lelief Sawai, Frileks Arbaben, menegaskan bahwa seluruh pihak bekerja sama dalam upaya penanganan banjir. Ia juga mengonfirmasi bahwa sebelumnya wilayahnya sering terjadi banjir, tetapi jangka waktunya bisa di atas lima tahunan.
“Semuanya bekerja sama dalam hal evakuasi pengungsi, serta memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh para korban banjir,” ujar Frileks dikutip Jumat (23/8/2024).
Ia juga menambahkan bahwa PT IWIP memberikan berbagai jenis bantuan, termasuk makanan, pakaian, dan uang tunai.
“IWIP memberikan bantuan logistik berupa makanan, air bersih, dan pakaian. Selain itu, ada juga bantuan berupa insentif uang tunai kepada lansia yang disalurkan melalui rekening masing-masing,” tambahnya.
Selain bantuan kebutuhan dasar, PT IWIP juga terlibat dalam perbaikan infrastruktur dengan memperbaiki jalan-jalan yang rusak akibat banjir.
“PT IWIP membantu perbaikan jalan yang terdampak,” jelas Frileks.
Senada dengan Frileks, Kepala Desa Lukulamo, Aklon Sangaji, juga menyampaikan bahwa PT IWIP turut memberikan bantuan di desanya berupa bahan makanan.
Baca Juga: Menantang! Ini Daftar Link Download Mod Map BUSSID Jalan Banjir, Becek, dan Berlumpur
"Bantuan disalurkan ke posko induk berupa sembako dan barang campuran yang diserahkan oleh Divisi HRD IWIP," ungkap Aklon.
Sementara itu, Koordinator Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sultan Baabullah Ternate, Zaki Alinuari, menginformasikan bahwa wilayah Halmahera Tengah, Maluku Utara, mengalami intensitas curah hujan menengah hingga tinggi dari bulan Januari hingga Juli 2024.
Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) sendiri merupakan Kawasan Industri terpadu untuk pengolahan logam berat yang berlokasi di Desa Lelilef, Kecamatan Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara. Berdiri pada 30 Agustus 2018 daerah ini merupakan penghasil kandungan nikel yang cukup besar di Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Hana Bank Optimistis Laba Tumbuh di atas 15 Persen Tahun Ini
-
BCA Syariah Wujudkan Harmoni Digitalisasi dengan Nilai Luhur Spiritual
-
Mayoritas Terus Merugi, Belasan BUMN Asuransi Akan Dipangkas dan Disisakan 3 Saja
-
Hana Bank Mulai Serius Garap UMKM
-
Perlindungan Dana Nasabah di Rekening Dormant
-
Janji Pangkas Waktu Pembayaran Kompensasi ke BUMN, Purbaya: Jangan Rugi Terus!
-
Purbaya Sidak Bank Himbara Secara Acak, Ini 2 Hal yang Dicari
-
DPR Cecar Menkeu Purbaya, Diminta Jangan Cepat Percaya Laporan Anak Buah
-
Diisukan Renggang dengan Deddy Corbuzier, Sabrina Chairunnisa Punya Deretan Bisnis Sukses
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat pada Penutupan Perdagangan Selasa