Suara.com - Terdapat dugaan kuat bahwa salah satu petinggi perusahaan toko online atau e-commerce terkemuka telah memberikan fasilitas jet pribadi untuk anak dan menantu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.
Dia adalah Gang Ye, taipan sekaligus petinggi perusahaan SEA Limited dan Garena.
Informasi ini mencuat ke publik setelah viral video Kaesang Pangarep bersama istrinya Erina Gudono pergi ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Keduanya diketahui menumpangi pesawat jet Gulfstream G650ER dengan nomor registrasi N588SE.
Gang Ye, sendiri adalah salah satu pendiri Sea Limited, bersama Forrest Li dan David Chen, ia berhasil membangun sebuah imperium bisnis yang mendominasi pasar game dan e-commerce di Asia Tenggara.
Berkat kesuksesannya kekayaan Gang Ye terus meroket. Dengan harta mencapai Rp51 triliun per Agustus 2024, ia kini masuk dalam jajaran orang terkaya di Singapura.
Sebagai pendiri Gang Ye juga merupakan anggota dewan direksi SEA Group sejak Maret 2010. Dia menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) SEA sejak Januari 2017 dan menduduki posisi sebagai Chief Technology Officer (CTO) pada Maret 2010 hingga Desember 2016.
Gang Ye sebelumnya bekerja sebagai Dewan Pengembangan Ekonomi Singapura. Dia juga pernah bekerja di perusahaan minyak kelapa sawit Wilmar International. Adapun Gang Ye merupakan lulusan Sarjana Sains dalam Ilmu Komputer dan Ekonomi dari Carnegie Mellon University.
Perusahaan e-commerce itu sendiri saat ini tengah tersandung kasus dugaan monopoli jasa logistik atau pengiriman barang. Kasus ini sedang diselidiki Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
Monopoli terjadi ketika suatu perusahaan atau sekelompok perusahaan menguasai pasar dalam suatu industri tertentu dan mampu mengendalikan harga serta persediaan barang atau jasa tanpa adanya pesaing yang signifikan.
Baca Juga: Beda Kelas GKR Bendara vs Erina Gudono: Putri Sultan Dipuji Lebih Merakyat dari Mantu Presiden
Praktik monopoli ini diduga membatasi pilihan jasa pengiriman yang tersedia bagi konsumen saat melakukan transaksi di platformnya, tanpa memberikan kebebasan bagi konsumen untuk memilih layanan pengiriman sejak tahun 2021.
Praktek ini melibatkan penggunaan otomatis layanan untuk setiap pembelian, yang membatasi kemampuan konsumen untuk memilih jasa ekspedisi lain dengan harga yang mereka inginkan, meskipun sebelumnya konsumen memiliki kebebasan memilih layanan ekspedisi melalui aplikasi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
Terkini
-
Direktur Legal GOTO Ikut Memanaskan Isu Merger dengan Grab
-
Penjaminan KUR Askrindo Tembus Rp1.096 Triliun, Ciptakan 61,8 Juta Lapangan Kerja
-
Survei BI : Indeks Keyakinan Konsumen Meningkat di Bulan Oktober
-
IHSG Berbalik Perkasa di Awal Perdagangan Selasa, Kembali ke Level 8.400
-
Debt Collector Makin Meresahkan, OJK Siap Beri Sanksi
-
Paviliun Indonesia di COP30 Resmi Dibuka, Jadi Panggung 'Jualan' Kredit Karbon Triliunan
-
Emas Antam Lompat Tinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Seharga Rp 2.360.000 per Gram
-
Pengusaha Keluhkan Tarif Kapal Feri Tak Naik Sejak 2019, Biaya Operasional Terus Melonjak
-
Sengketa Tanah JK vs Lippo Group! Menteri ATR/BPN Ungkap Fakta Pemilik yang Sah
-
Bos Lippo Tampik Serobot Lahan JK, Tapi Akui Pemegang Saham GMTD