Suara.com - PLN Indonesia Power (PLN IP) ambil bagian dalam ajang Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024, dengan merealisasikan terobosan untuk capai target Net Zero Emission pada 2060.
Yang terbaru, PLN IP menggandeng ACWA Power, Pupuk Indonesia dan PLN Energi Primer Indonesia untuk pengembangan green hydrogen terintegrasi.
Selain itu PLN IP bersama Ishikawajima-Harima Heavy Industries (IHI) Corporation juga melakukan pengembangan untuk program ammonia cofiring. Keduanya dengan tujuan untuk mengembangkan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) Tanah Air.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, PLN Indonesia Power telah melakukan beragam terobosan dalam menerapkan transisi energi dan mencapai target Net Zero Emission pada 2060, mulai dari pengembangan EBT hingga menerapkan inovasi guna menurunkan emisi karbon.
"PLN Indonesia Power memiliki konsentrasi dalam menekan emisi karbon yang dihasilkan sektor kelistrikan, bahkan kami juga memiliki perhatian dalam mengurangi emisi di sektor transportasi lewat pengembangan ekosistem hidrogen," kata Edwin ditulis Kamis (19/9/2024).
Edwin melanjutkan, untuk mengakselerasi pengembangan EBT dan inovasi menurunkan emisi, PLN Indonesia Power melibatkan mitra global yaitu ACWA Power dan IHI Corporation. Kedua perusahaan tersebut merupakan mitra PLN dalam mengembangkan potensi EBT di Tanah Air.
PLN Indonesia Power bersama ACWA Power, Pupuk Indonesia dan PLN Energi Primer Indonesia akan menggarap Garuda Hidrogen Project, proyek ini menghasilkan Green Hydrogen yang merupakan produk akhir dari hasil pemanfaatan energi hijau yang berasal dari pembangkit EBT yang akan dibangun oleh keempat perusahaan tersebut.
Green Hydrogen direncanakan akan dihasilkan kurang lebih sebesar 15 KTPA yang akan memberikan dampak positif bagi perusahaan terutama terkait peningkatan penggunaan energi hijau.
"PLN IP berkomitmen untuk terus melakukan semua upaya dalam pemenuhan energi terbarukan yang sustain. Green Hydrogen merupakan salah satu beyond kWh yang kita miliki, melalui pembangkit yang terus bertransformasi ke pembangkit yang bersih dan hijau, potensi ini sangat bagus untuk kita kembangkan," ungkap Edwin.
Baca Juga: Terapkan Cofiring, PLTU Jeranjang Ciptakan Dampak Ganda Bagi Masyarakat Lombok
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menjelaskan, green hydrogen sebagai bahan baku utama produksi amonia hijau yang dimanfaatkan Pupuk Indonesia dalam produksi pupuk urea dan NPK, sehingga mendukung keberlanjutan pasokan bahan baku bagi industri pupuk nasional.
Dengan memanfaatkan green hydrogen dapat mendukung ketahanan pangan nasional dan industri pupuk dapat berkontribusi dalam pencapaian target Net Zero Emission pada 2060.
"Kami tidak hanya memastikan kelancaran produksi, tetapi juga mengamankan ketersediaan bahan baku. Langkah yang kami ambil saat ini dapat mengurangi penggunaan bahan baku yang tidak terbarukan. Mengingat sumber daya yang tidak terbarukan seperti gas alam pada akhirnya akan habis, ini adalah langkah strategis kami untuk mengganti gas alam dengan air, memastikan Pupuk Indonesia dapat terus memasok pupuk yang dibutuhkan petani dan tetap menjadi pemain kunci dalam mendukung ketahanan pangan nasional," Papar Rahmad.
Menurut Vice President South & South East Asia of ACWA Power Salman Baray, jalinan kerja sama antara PLN Indonesia Power dan ACWA Power dapat menjadi pelopor pengembangan Green Hydrogen untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku industri rendah emisi.
"Kami sangat optimisi kerja sama ini bisa mendukung penurunan emisi guna menekan laju perubahan iklim," tutur Salman.
Sementara itu, untuk kerjasama PLN Indonesia Power dengan IHI Corporation adalah terkait dengan technology adjusment pada boiler Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuan untuk menunjang program ammonia cofiring di PLTU, yang merupakan salah satu green booster dalam mengakselerasi transisi energi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
-
Pertamina Berhasil Reduksi 1 Juta Ton Emisi Karbon, Disebut Sebagai Pelopor Industri Hijau
-
Pemerintah Dorong Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pengusaha UMKM, Dukung UMKM Naik Kelas
-
Rp11 Miliar untuk Mimpi Anak Morosi: Sekolah Baru, Harapan Baru
-
Dulu Joao Mota Ngeluh, Ternyata Kini Agrinas Pangan Nusantara Sudah Punya Anggaran
-
Kekhawatiran Buruh Banyak PHK Jika Menkeu Purbaya Putuskan Kenaikan Cukai
-
Investor Mulai Percaya Kebijakan Menkeu Purbaya, IHSG Meroket
-
Resmi! DPR Setuju Anggaran Kemenag 2026 Naik Jadi Rp8,8 Triliun
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
Atasi Masalah Sampah di Bali, BRI Peduli Gelar Pelatihan Olah Pupuk Kompos Bermutu