Suara.com - Industri Meeting Incentive, Convention Exhibition (MICE) diperkirakan bakal semakin memainkan peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Peran penting Indonesia di kawasan Asia Pasifik dan besarnya populasi produktif menjadi daya tarik pelaku usaha untuk terlibat di berbagai agenda MICE di dalam negeri.
"Bisnis MICE ini punya dampak ekonomi yang besar karena melibatkan banyak pelaku usaha diberbagai segmen, termasuk industri pendukungnya," ujar General Manager Jakarta Convention Center (JCC) Senayan Jakarta, Sabtu (21/9/2024).
Salah satu contohnya di JCC, yang merupakan inisiator sekaligus katalisator dalam industri MICE di Tanah Air. Menurut Edwin, banyak event organizer dunia (EO) yang menggunakan JCC untuk menggelar agenda kegiatan mereka di Indonesia.
Beberapa event kelas dunia yang telah diselenggarakan di JCC dalam beberapa waktu terakhir antara lain Inter Parliementary Union, Koelnmesse Pte Ltd, The Asia Pacific Coatings Show, Taiwan Expo, Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE), Homeland Security dan masih banyak lainnya.
Edwin mengungkapkan, sepanjang tahun 2023 lalu terdapat 145 kontrak kerjasama dengan beragam event, baik yang berskala nasional maupun multinasional. Termasuk diantaranya agenda pemerintah, BUMN, maupun swasta.
"Dalam perjalanan bisnis MICE ini, sejumlah acara konser musik dan seni pertunjukan juga menjadi salah satu daya tarik utama pengunjung untuk datang ke JCC. Ada banyak keragaman pelaku bisnis dan industri yang memanfaatkan JCC sebagai tempat mereka untuk menjangkau pasar dan membangun kerjasama bisnis," jelas Edwin.
Menurut Edwin, sebagai pengelola MICE berskala Internasional selama lebih dari 30 tahun, JCC telah membuktikan bahwa bisnis MICE mampu menciptakan multiplier effect yang luar biasa kepada sektor-sektor ekonomi lain.
Sebagai contoh tingkat hunian hotel di sekitar JCC mulai dari sepanjang jalan Gatot Subroto, Senayan hingga ke Tanah Abang, Jakarta selalu tinggi selama event berlangsung.
Baca Juga: Bahlil Targetkan Konsumsi Listrik RI Meningkat Demi Dorong Ekonomi
"Berbagai event di JCC telah menumbuhkan banyak pelaku bisnis pendukung seperti EO, jasa soundsystem juga bisnis katering yang dibutuhkan selama kegiatan berlangsung, bahkan pendukung lainnya seperti transportasi. Kami yakin bisnis MICE akan mampu mendorong ekonomi terus bertumbuh, menciptakan usaha-usaha baru, baik yang berskala besar maupun UMKM serta menciptakan lebih banyak lapangan kerja baru," imbuh Edwin.
Berdasarkan data Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI), di tahun 2023 lalu ada sekitar 138 pameran yang dilangsungkan dengan jumlah peserta mencapai 30.449 perusahaan atau institusi.
Adapun nilai transaksi dari pameran yang berlangsung tersebut mencapai lebih dari Rp 100 triliun. Angka itu naik dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 91,652 triliun.
Jika merujuk data Precedence Research di tahun 2022, nilai ekonomi yang dihasilkan oleh MICE di tahun 2024 bisa mencapai USD 998,59 miliar secara global. Dimana kawasan Asia Pasifik merupakan pangsa pasar MICE terbesar dengan porsi mencapai 44 persen. Porsi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan Amerika Utara (30 persen), bahkan dari Eropa sekalipun yang hanya 20 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen