Suara.com - Setidaknya 8.000 rekening yang berkaitan dengan judi online sudah diminta oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk segera diblokir sebagai upaya memberantas praktik judi online yang semakin meluas di Indonesia.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyampaikan dalam konferensi pers virtual pada Selasa (1/10/2024) bahwa jumlah rekening yang diminta untuk diblokir oleh OJK telah mencapai 8.000, termasuk rekening yang digunakan untuk menampung dana judi online di berbagai bank.
"Sekarang sudah mencapai angka 8.000 rekening kira-kira terkait dengan perjudian daring. Ini termasuk rekening penampungan dana judi daring yang tersebar di berbagai bank," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (1/10/2024) kemarin.
Untuk mengurangi penggunaan rekening bank dalam transaksi judi online, OJK meminta bank untuk meningkatkan proses uji tuntas atau Enhanced Due Diligence (EDD) terhadap nasabah yang terindikasi terlibat dalam judi online.
Setelah itu, bank diminta untuk menganalisis transaksi nasabah tersebut. Jika ditemukan transaksi keuangan yang mencurigakan, bank harus melaporkannya ke Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Dian menambahkan bahwa OJK telah melakukan berbagai langkah untuk memberantas penggunaan rekening bank dalam tindak pidana, termasuk judi online, melalui pemeriksaan langsung dan penerapan kebijakan anti pencucian uang serta pencegahan pendanaan terorisme.
OJK juga mengimbau bank untuk melakukan langkah mitigasi melalui surat pembinaan dan memastikan penerapan EDD sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, OJK berkomitmen untuk mempersempit ruang gerak pelaku judi online dengan membekukan aset bandar perjudian yang ada di rekening bank.
Jika dalam analisis transaksi keuangan, baik oleh bank maupun OJK, ditemukan rekening yang terafiliasi dengan pemain judi online yang melakukan deposit, rekening tersebut harus segera dilaporkan kepada PPATK.
"Apabila dalam proses analisis transaksi keuangan baik yang dilakukan oleh bank maupun OJK pada saat pemeriksaan ditemukan rekening-rekening terafiliasi lainnya termasuk pada pemain judi online yang melakukan deposit, maka rekening tersebut dapat segera dilaporkan kepada PPATK," pungkasnya.
Baca Juga: OJK Cabut Izin Unit Syariah Allianz Life Indonesia
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina