Suara.com - Utusan Khusus Presiden (UKP) Republik Indonesia Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono membuka Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Catatan Akhir Tahun Pemerintahan dan Tantangan di Bidang Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Nasional, di Jakarta.
Muhamad Mardiono mengatakan, diskusi kali ini mengundang para stakeholder dari Kementerian, lembaga riset, dan perguruan tinggi terkait.
Menurutnya, tujuannya untuk merangkum berbagai masukan strategis bagi perbaikan kebijakan pengentasan kemiskinan dan ketahanan pangan di akhir pemerintahan yang akan diestafetkan ke pemerintahan berikutnya.
“FGD kali ini saya bertemu kembali dengan para narasumber yang pernah terlibat dalam kajian kebijakan di UKP. FGD ini ingin mengekstrak catatan dan masukan penting atas kinerja pemerintah dalam pengentasan kemiskinan dan ketahanan pangan, sekaligus menjadikannya rekomendasi bagi transisi pemerintahan yang akan datang,” kata Muhamad Mardiono, dikutip Rabu (9/10/2024).
Muhamad Mardiono berharap, hasil kajian, kunjungan kerja, dan kegiatan diskusi yang telah dilakukan UKP dapat menjadi input bagi pemerintahan mendatang yang penuh dengan tantangan global menuju pencapaian Indonesia Emas 2045.
“Agar apa yang kita kerjakan nanti diharapkan tidak kembali ke titik nol atau dari awal lagi. Setidaknya ini menjadi bekal bagi pemerintahan yang akan datang untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan megatren global dalam menggapai Indonesia Emas 2045 di masa depan,” jelas Muhamad Mardiono.
Senada, Kepala Lembaga Riset Internasional Pangan, Gizi, dan Kesehatan IPB University Prof Drajat Martianto mengaku keterlibatan multisektor termasuk akademisi dalam hal ini sangat penting guna mengembangkan best practices menjadi future policies yang berbasis bukti.
“Ini tentu menjadi suatu kebiasaan yang baik bahwa kita mengakhiri masa tugas atau pekerjaan dengan evaluasi seperti ini. Beliau (Pak Mardiono) benar bahwa pemerintahan ke depan harus belajar dari best practices dan masukan kebijakan dari diskusi seperti ini. Sebab tidak mungkin kita selalu mengulang dari awal,” ujar Prof Drajat.
“Pelibatan multisektor termasuk akademisi untuk mengembangkan evidence based policy dari best practices melalui kegiatan FGD semacam ini adalah sesuatu yang perlu terus dilakukan. Kita berharap apa yang dirumuskan menjadi awal dari masukan penting untuk pemerintahan ke depan,” pungkasnya.
Baca Juga: Pertamina EP Adera Field Dorong Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten PALI
Dalam kesempatan ini turut hadir juga perwakilan Kementerian Bappenas, Kemenko PMK, Kementan, Kemendesa-PDTT, PUPR, Peneliti BRIN, Pengamat kebijakan dan stakeholders lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pilih Mata Uang Lokal, Negara ASEAN Kompak Kurangi Gunakan Dolar
-
Ada Pemotongan Anggaran, 800 Ribu Buruh hingga Guru Mogok Kerja
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis