Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan signifikan pada perdagangan hari ini, Kamis, 17 Oktober 2024, dengan peningkatan sebesar 0,97 persen atau 74,31 poin, menutup sesi I di level 7.723,25.
Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sesi pertama berada dalam kisaran 7.647 hingga 7.729, dengan nilai transaksi mencapai Rp4,39 triliun.
Kenaikan IHSG didorong oleh sektor material dasar yang naik 1,39 persen, diikuti sektor keuangan 1,04 persen, teknologi 0,99 persen, properti 0,85 persen, dan industri 0,80 persen.
Salah satu saham yang disorot yakni emiten PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), terutama setelah menyentuh level tertinggi sepanjang masa di Rp14.000 pada perdagangan pagi ini, dengan kenaikan 9,41 persen di sesi pertama.
Saham properti ini mencatatkan market cap sebesar Rp235 triliun, menjadikannya salah satu dari 10 emiten terbesar di BEI. Selain PANI, saham-saham lain juga menarik perhatian investor, seperti GOTO, PURI, HUMI, BRMS, BSBK dan MLPL.
Investor asing menunjukkan minat besar dengan membukukan net buy sebesar Rp38 miliar pada PANI, sementara broker Mandiri Sekuritas mencatatkan akumulasi saham senilai Rp22,3 miliar sehari sebelumnya.
Faktor Penguatan IHSG
Penguatan IHSG ini, dikutip dari Antara, salah satunya dipengaruhi oleh keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga BI-Rate di level 6 persen dalam pertemuan Oktober 2024.
Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas rupiah di tengah ketidakpastian ekonomi global. Meskipun demikian, keputusan BI tidak sesuai ekspektasi pasar, yang menyebabkan arus keluar dana (outflow) di pasar saham senilai Rp335,5 miliar.
Baca Juga: Rumor Diakuisisi Temu, Saham Bukalapak Langsung Naik
Dari luar negeri, laporan inflasi tahunan Inggris pada September 2024 sebesar 1,7 persen turut memengaruhi sentimen pasar, di mana angka ini menjadi yang terendah sejak April 2021.
Selain itu, perhatian pasar global masih tertuju pada kebijakan bank sentral Amerika Serikat dan Eropa, serta janji China untuk mendukung sektor propertinya. The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada November mendatang, yang semakin mendorong penguatan pasar saham di Asia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
Terkini
-
11 Gebrakan Menkeu Purbaya, Terbaru Ogah Bayar Utang Whoosh Pakai APBN
-
Menkeu Purbaya Tunggu Pimpinan BTN Menghadap, Penyaluran Dana Paling Minim di Antara Bank Himbara
-
Indonesia-Singapura Godok Task Force untuk Realisasikan Ekspor Listrik dan CCS
-
Kebijakan Hapus Utang UMKM di Bank Himbara Perlu Diperpanjang
-
Senda Gurau Bahlil Singgung Selalu Viral di Media Sosial
-
Siapa yang Berhak Menerima Subsidi Tepat LPG? Ini Aturan Jual-Beli Gas Melon
-
Kejar Amerika soal Listrik Panas Bumi, Bahlil Targetkan 500 MW Terpasang di 2027
-
Airlangga Dorong Semua Orang Punya Rekening Bank, Biar Dapat Bansos
-
Bahlil Akui Bahas Tambang dengan Muhammadiyah: Sedikit Saja
-
Kinerja Kementan Bikin Publik Optimis Pangan Nasional Aman, Swasembada di Depan Mata