Suara.com - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) senantiasa mencanangkan inovasi untuk meningkatkan nilai tambah Perusahaan sekaligus mendukung pencapaian agenda net zero emission (NZE) pada 2060.
Berbagai terobosan yang dilakukan oleh PGE sepanjang 3 kuartal 2024 menghasilkan kinerja produksi dan keuangan yang solid yang paparannya disampaikan pada acara public expose di Grha Pertamina, Rabu (6/11/2024).
Direktur Utama Julfi Hadi menyatakan bahwa ambisi untuk menjadi raksasa energi hijau dunia tak hanya bermodal kapasitas PGE yang memiliki keunggulan kompetitif, tetapi juga target Perusahaan untuk menjadi lokomotif kedaulatan energi nasional.
Selain itu, PGE juga memiliki target peningkatan kapasitas terpasang sebesar 1,7 GW di tahun 2033, atau sekitar 27% dari target kapasitas terpasang Indonesia sebesar 6,1 GW.
“Dengan karakteristiknya sebagai pembangkit baseload, panas bumi adalah energi terbarukan yang paling sesuai untuk berperan sebagai tulang punggung agenda transisi energi, mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, dan memperkuat ketahanan energi. Sinergi menjadi fokus utama pemerintahan saat ini, dan Presiden Prabowo Subianto telah menekankan pentingnya pemanfaatan sumber daya lokal Indonesia (indigenous resources), yaitu panas bumi,” ujar Julfi dikutip Jumat (8/11/2024).
Saat memaparkan capaian finansial, Direktur Keuangan PGE Yurizki Rio menyampaikan mengenai kinerja keuangan, bisnis, dan produksi selama sembilan bulan pertama tahun 2024, serta rencana Perusahaan ke depan.
Dalam paparannya, Yurizki Rio menyampaikan bahwa PGE berhasil mencatatkan peningkatan laba bersih hingga 0,36% year-on-year (YoY), yang didorong oleh peningkatan produksi yang solid, dengan optimasi load factor dan program akselerasi pemeliharaan terjadwal.
Pada kuartal III 2024, pendapatan PGE mencapai USD 306,02 juta, sedikit lebih rendah 0,71% YoY, terutama karena adanya carry over di tahun 2023 atas production allowance dalam Kontrak Operasi Bersama (KOB) di Wayang Windu dari semester dua tahun 2022 dan penyesuaian pencatatan atau reklasifikasi atas pendapatan kredit karbon yang kini tercatat sebagai pendapatan lain-lain.
Meskipun demikian, PGE terus mempertahankan kinerja unggul dengan berbagai inisiatif pengembangan dan efisiensi operasi yang mendukung pertumbuhan jangka panjang.
Baca Juga: Emiten FUTR Bidik Pasar Energi Hijau Usai Dicaplok Hexa Prima
PGE berhasil mencatatkan peningkatan produksi sendiri yang solid sebesar 3.597,16 GWh, naik 0,31% dibanding 3.585,96 GWh di periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan produksi ini mendukung kenaikan pendapatan operasi sendiri menjadi USD 293,21 juta, atau meningkat 0,2% dari USD 292,63 juta pada tahun sebelumnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Infrastruktur Rusak, Pakar Nilai Pemulihan Listrik di Aceh Memang Perlu Bertahap
-
Diresmikan Prabowo, Jembatan Ini Habiskan 10 Ribu Ton Semen
-
Akhir Tahun jadi Berkah Buat Industri Logistik
-
IHSG Turun Dibayangi The Fed, Ini Analisis Rekomendasi Saham Trading Jumat 12 Desember
-
CPNS 2026 Diutamakan untuk Fresh Graduate, Menpan-RB Ungkap Alasannya
-
Ancam Rumahkan 16 Ribu Pegawai Bea Cukai, Purbaya Sebut Perintah dari 'Bos Atas'
-
SHIP Tambah 1 Armada VLGC Perluas Pasar Pelayaran Migas Internasional
-
Mentan Amran Pastikan Pemerintah Tangani Penuh Pemulihan Lahan Pertanian Puso Akibat Bencana
-
Strategi Asabri Hindari Fraud dalam Pengelolaan Dana Pensiun
-
Bisnis Properti di Negara Tetangga Tertekan, Fenomena Pajak Bisa Jadi Pelajaran