Suara.com - Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) berupaya untuk meningkatkan tingkat wirasusahawan di dalam negeri. Salah satunya, dengan menggelar Pameran Info Franchise and Business Concept (IFBC) 2024 yang bekerja sama dengan Neo Expo Promosindo
Acara ini akan berlangsung di Hall 3A, ICE BSD, Tangerang, pada 8-10 November 2024, mengusung tema “Empowering Growth.”
"Pameran IFBC 2024 menampilkan lebih dari 200 merek dari berbagai sektor, seperti franchise, kemitraan, peluang bisnis, keagenan, dan distributor," ujar Fredy Ferdianto selaku Head public relations Neo Expo Promosindo yang dikutip, Senin (9/11/2024).
Dengan investasi mulai dari 6 juta hingga 1,5 miliar rupiah, acara ini menjadi kesempatan besar bagi calon wirausahawan untuk mendapatkan referensi bisnis yang sesuai dengan modal, kebutuhan, dan minat mereka.
Pameran ke-169 ini tidak hanya menawarkan spektrum bisnis yang luas, tetapi juga menjadi sarana strategis untuk memperkuat jejaring dan kolaborasi antar pelaku usaha.
"Bank Saqu hadir sebagai mitra resmi keuangan digital, sementara dukungan penuh diberikan oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta komunitas bisnis terkemuka," beber Fredy.
Lebih lanjut, Fredy menjelaskan, dalam pameran tersebut menghadirkan berbagai seminar dan talkshow inspiratif akan diadakan untuk memperkaya wawasan kewirausahaan pengunjung.
Pakar seperti Edho Zell, Founder Social Bread, akan membahas pentingnya personal branding, sedangkan Rumah BUMN Jakarta akan memandu strategi keuangan bisnis yang efektif. Tak hanya itu, topik seperti ekspansi digital dan manajemen legalitas juga akan dibahas oleh para ahli.
Segmen bisnis yang dipamerkan mencakup ragam pilihan, seperti kedai kopi modern, kuliner lokal dan internasional, jasa pendidikan, ritel air minum, serta otomotif dan laundry. Bisnis terkenal seperti Ayam Gepuk Pak Gembus, Sour Sally, Depo Air Minum Biru, dan Maxpress Laundromart hadir menawarkan kemitraan dengan berbagai nilai investasi.
Baca Juga: Serahkan Hasil Kajian, Ombudsman RI: Terdapat Disharmonisasi Regulasi Jamsostek
Selain itu, solusi teknologi seperti Point of Sales dari Moka POS dan jasa ekspedisi dari Lalamove akan mempermudah operasional bisnis.
"IFBC 2024 bukan hanya pameran, melainkan langkah strategis untuk mempercepat pertumbuhan ekosistem kewirausahaan di Indonesia. Kami berharap para pelaku usaha dan investor dapat menemukan mitra yang tepat dan mengembangkan bisnis mereka secara signifikan," pungkas Fredy.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Bahlil Sindir Menkeu Purbaya soal Subsidi LPG 3Kg: Mungkin Menterinya Salah Baca Data Itu!
-
Rapat Paripurna Sepakat RUU P2SK Jadi Usulan DPR
-
Setelah Dua Hari Anjlok, Akhirnya IHSG Menghijau Didorong Penguatan Rupiah
-
Profit BUMN Bisa Jadi Modal untuk Investasi di Sektor Energi Terbarukan
-
Kandungan Etanol Bikin Vivo dan BP Gagal Beli BBM Pertamina, Patra Niaga: Sudah Lazim
-
Nasib KFC: Tutup 19 Gerai dan PHK 400 Pekerja
-
Freeport Berhenti Beroperasi Sementara, Fokus Temukan 5 Karyawan yang Terjebak Longsor
-
Kelakar Mau Dipukul Bupati, Menkeu Purbaya: Transfer ke Daerah Dipangkas Biar Bersih dan Efektif
-
Menkeu Purbaya Sebut Pemerintah Mau Buat Kawasan Industri Hasil Tembakau
-
Inflasi Tembus 0,18 Persen, Bank Indonesia : Kenaikan Harga Emas Jadi Biang Kerok