Suara.com - Mencari pekerjaan yang layak masih menjadi tantangan bagi banyak penyandang disabilitas di Indonesia. Data dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) menunjukkan, pada tahun 2023 hanya sekitar 8,5 persen dari total populasi penyandang disabilitas atau setara 22,97 juta orang yang memiliki pekerjaan.
Namun, hanya segelintir dari mereka yang mampu menembus sektor formal.
Hal ini dirasakan oleh Rafli, seorang tunarungu asal Tegal, Jawa Tengah, berhasil mendapatkan pekerjaan di sebuah restoran cepat saji. Bagi Rafli, pekerjaan tersebut adalah hasil dari perjuangan panjang dan dukungan penuh orang tuanya.
"Orang tua saya adalah pendukung terbesar. Mereka bangga karena saya bisa bekerja. Saya sangat bersyukur dengan pekerjaan ini, bisa mandiri, punya penghasilan, dan membantu orang tua," ujar Rafli seperti dikutip, Selasa (3/12/2024).
Dengan kerja kerasnya, Rafli tak hanya mampu memenuhi kebutuhan pribadi, tetapi juga menjadi kebanggaan keluarga. Pekerjaannya menjadi simbol bahwa penyandang disabilitas juga bisa mandiri dan produktif.
Berbeda dengan Rafli, Romi, seorang tunadaksa dari Pamulang, Tangerang Selatan, memiliki cerita yang penuh perjuangan pasca kecelakaan.
Salah satu tangannya harus diamputasi, namun hal itu tidak membuatnya menyerah. Berkat dukungan dari perusahaan tempat ia bekerja, Romi tetap memiliki semangat untuk bangkit.
"Setelah kecelakaan, saya baru merasakan sulitnya menjadi penyandang disabilitas. Banyak hal fisik yang dulu bisa saya lakukan sekarang menjadi terbatas. Tapi, saya bersyukur perusahaan saya tetap mendukung. Itu memberi saya semangat untuk terus berjuang," kata Romi.
Meski Rafli dan Romi tergolong beruntung, kenyataan bagi mayoritas penyandang disabilitas di Indonesia jauh dari ideal.
Baca Juga: DMMX Grup Gandeng B&P Co Ltd Perluas Bisnis Solusi Digital Signage Berbasis AI di Jepang
Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 mengungkapkan bahwa hanya 0,23 persen dari total pekerja disabilitas di Indonesia yang bekerja di sektor formal sebagai karyawan, sementara sebagian besar menjadi wirausahawan.
Namun, bagi Rafli dan Romi, pekerjaan layak bukan hanya soal penghasilan. Ini adalah lambang kepercayaan, penghargaan, dan kesempatan untuk berkontribusi.
"Saya berharap semakin banyak perusahaan yang membuka pintu bagi penyandang disabilitas. Kami bisa bekerja sebaik orang lain, asalkan diberi kesempatan," kata dia.
Hal senada disampaikan Rafli, yang berharap penerimaan masyarakat terhadap penyandang disabilitas semakin meningkat.
"Masih sedikit tempat kerja yang bisa menerima orang seperti saya. Semoga di masa depan, tidak ada lagi pembeda berdasarkan keterbatasan fisik," harapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!
-
Program Magang Nasional Dibuka 15 Oktober, Pemerintah Jamin Gaji UMP
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan
-
VIVO dan BP-AKR Batalkan Pembelian BBM dari Pertamina, Kandungan Etanol Jadi Biang Kerok
-
Permudah Klaim, BUMN Pengelola Dana Pensiun Ini Genjot Layanan Digital
-
Viral Menkeu Purbaya Makan Siang di Kantin DJP: Hidupkan Sektor UMKM!
-
Pemerintah Menang Banyak dari Negosiasi Freeport: Genggam 12 Persen Saham Hingga Pembangunan Sekolah
-
Hari Terakhir Kementerian BUMN, Dasco: Revisi UU BUMN Disahkan Kamis Besok