Suara.com - Perubahan iklim yang terjadi secara terus menerus di berbagai belahan dunia terasa semakin nyata. Salah satu dampak perubahan iklim adalah kenaikan suhu dan curah hujan yang saat ini tengah melanda wilayah Indonesia.
Sensatia Botanicals menyadari keadaan yang mendesak ini untuk menjaga kesejahteraan bumi beserta isinya dengan menghadirkan produk yang lebih ramah lingkungan, yang menggabungkan pemanfaatan limbah daur ulang dan material baru. Inovasi ini dibuktikan dengan menggunakan plastik daur ulang pasca-konsumen (PCRP) pada sebagian besar kemasan plastiknya.
Dalam upaya untuk mencapai keseimbangan yang tepat antara inovasi dan keberlanjutan, Sensatia Botanicals juga menyediakan perlengkapan mandi yang tersertifikasi biodegradable seperti sabun mandi, sampo, dan kondisioner. Produk-produk Sensatia Botanicals menggunakan bahan-bahan alami dan terbebas dari paraben, minyak sawit, sulfat, silikon, dan pewangi buatan.
Beberapa produk Sensatia Botanicals adalah Lip Balm, Hand Cream, Facial Cleanser, Deodorant, Eye Serum, dan Body Wash. Produk-produk ini tidak hanya dinikmati oleh pelanggan setia, tetapi juga oleh hotel, vila, resor, dan spa di Indonesia dan beberapa negara lainnya.
CEO & Pendiri Sensatia Botanicals, Michael Lorenti menceritakan cikal bakal terciptanya produk ini. Menurutnya hal itu bermula saat dia tiba pertama kali ke Bali pada tahun 1997 silam sebagai penggemar alam dan fotografer. Dia membayangkan Bali sebagai tempat yang kaya akan keindahan alamnya. Bayangan tersebut sangat persis begitu dia tiba di Kabupaten Karangasem.
Di sana, Michael mengingat kembali masa-masa indah bersama kakeknya dulu yang sering mengajaknya ke pasar hanya untuk sekadar menikmati aroma segar bunga dan rempah. Berangkat dari hal tersebut, dia pun terinspirasi untuk menciptakan sesuatu yang disukai banyak orang yakni sabun berbahan alami. Saat itu, belum banyak produk perawatan kulit atau perawatan tubuh berbahan alami yang tersedia di Indonesia.
"Saya terpikat oleh wewangian yang berasal dari tumbuhan. Bagi saya, wewangian alami adalah pilihan yang tepat," tutur Michael.
Michael mengakui bahwa produk alami memiliki masa simpan yang terbatas. Oleh karena itu, dia pun terus memperluas pengetahuannya tentang pembuatan sabun alami, perawatan kulit, dan topik terkait lainnya agar produk yang dia ciptakan tak lekang oleh waktu.
Melanjutkan komitmen berkelanjutan, dia pun memberdayakan masyarakat setempat dengan membangun tim kecil di Karangasem. Visi ini pun menghasilkan pendirian Sensatia Botanicals pada tahun 2000.
Baca Juga: Teknologi Canggih di Bengkel Pesawat Terbaru Bandara Ngurah Rai, Bisa Perbaiki 6 Pesawat Sekaligus
Sebagai perusahaan berbasis desa yang menerapkan sistem bagi hasil, Sensatia Botanicals mengutamakan pemberdayaan masyarakat setempat dengan menerapkan praktik berkelanjutan. Dengan lebih dari 70% karyawan yang berasal dari masyarakat sekitar, Sensatia Botanicals kini memiliki lebih dari 30 toko di seluruh Indonesia dan menawarkan lebih dari 300 produk yang terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Sensatia Botanicals telah mendapatkan Sertifikasi GMP (Good Manufacturing Practice) berdasarkan ASEAN Cosmetic Directive dan Sertifikasi Halal dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Di tingkat internasional, produk-produk Sensatia Botanicals telah terdaftar di Cosmetic Products Notification Portal (CPNP) di Eropa, National Pharmaceutical Regulatory Agency (NPRA) di Malaysia, dan Voluntary Cosmetic Registration Program (VCRP) di Amerika Serikat.
Berita Terkait
-
Pendaftaran Bali International Film Festival 2025 Resmi Dibuka, Begini Cara Ikut Kompetisinya
-
Uji Coba Hadapi Bali United, Marselino Ferdinan Cetak Gol untuk Timnas Indonesia
-
Tinggalkan Oxford United, Marselino Ferdinan Langsung Cetak Gol di Bali
-
Timnas Indonesia Kalahkan Bali United, Arkhan Kaka dan Marselino Cetak Gol
-
Fesyen Ramah Lingkungan: Inovasi Maria Halim dan Perjalanan Cemara Trashion
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Industri Petrokimia Dinilai Punya Peluang Besar Berkembang di Indonesia
-
Cadangan Gas Turun, PGN Ungkap Tantangan Industri Migas Nasional
-
Reklamasi: Saat Kewajiban Hukum Bertransformasi Menjadi Komitmen Pemulihan Ekosistem
-
Pemerintah Mulai Pangkas Kuota Ekspor Gas Secara Bertahap
-
Kuota Mudik Gratis Nataru 2026 Berpeluang Ditambah, Cek Link Resmi dan Tujuan
-
Saham INET Melesat 24 Persen Usai Kantongi Restu OJK untuk Rights Issue Jumbo
-
Pabrik VinFast Subang Didemo Warga Kurang dari 24 Jam Setelah Diresmikan
-
Gus Ipul Datangi Purbaya, Usul Bansos Korban Bencana Sumatra Rp 15 Ribu per Hari
-
Hadapi Libur Nataru, BRI Optimistis Hadirkan Layanan Perbankan Aman
-
Nilai Tukar Rupiah Ambruk Gara-gara Kredit Nganggur