Angka tersebut, lanjut Faisol Riza, mencerminkan adanyaoptimisme dalam memperkuat industri dalam negeri. di tengah kondisi geopolitik dan geoekonomi global yang dinamis. Pemerintah bersama pelaku industri dan masyarakat semakinsiap menghadapi industrialisasi yang lebih baik, sesuai denganmisi ke-lima Asta Cita, yaitu “Hilirisasi dan Industrialisasi: Meningkatkan nilai tambah di dalam negeri melalui pengolahan sumber daya lokal.”
Tak dapat dipungkiri, berbagai tantangan kondisi global memberikan dampak pada perekonomian dunia dan turut mempengaruhi perekonomian nasional. Perubahan kebijakanperdagangan internasional yang memicu terbentuknya Pakta Ekonomi Dunia baru untuk memperkuat hegemoni negara-negara anggotanya juga menambah tantangan tersebut.
“Belum lagi ditambah dengan kemajuan perkembanganteknologi yang begitu pesat, menuntut kita untuk bersikapproaktif mengantisipasi perkembangan yang terjadi,” tegas Wamenperin.
Namun demikian, sektor industri pengolahan nonmigas dalamnegeri masih menunjukkan kinerja positif sebagai penggerakutama perekonomian nasional. Hal ini terlihat dari capaianindikator makro seperti sektor industri pengolahan nonmigaspada triwulan III Tahun 2024 yang tumbuh positif sebesar4,84%, dengan nilai pertumbuhan ekonomi nasional sebesar4,95%. Kontribusi industri pengolahan nonmigas terhadap PDB pada triwulan III Tahun 2024 juga mencapai 17,18%, danmerupakan angka tertinggi di antara sektor ekonomi lain.
Selain itu, nilai ekspor industri pengolahan nonmigas sampaidengan September 2024 mencapai US$ 142,24 miliar atauberkontribusi sebesar 73,76% terhadap total ekspor nasionalyang mencapai angka US$ 192,85 miliar. Sedangkan realisasiinvestasi di sektor industri pengolahan nonmigas periodekumulatif Januari-September 2024 berkontribusi sebesar Rp515,7 triliun (40,9%) atau sedikit di bawah sektor infrastrukturdan jasa sebesar Rp 523,8 Triliun (41,5%). Optimisme pelakuusaha terhadap sektor industri yang ditunjukkan melalui Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada bulan Oktober 2024 beradapada level ekspansif yaitu mencapai 52,75 poin. Poin tersebutnaik dari capaian sebelumnya pada bulan September 2024 sebesar 52,48 poin.
“Berbagai indikator ekonomi makro positif tersebut menjadisuntikan motivasi bagi kita, melakukan segala daya upaya secarabersama-sama untuk mempertahankannya atau bahkan meningkatkannya,” Tutup Faisol Riza optimistis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat
-
Lowongan Kerja PT Surveyor Indonesia: Syarat, Jadwal dan Perkiraan Gaji
-
Profil BPR Berkat Artha Melimpah, Resmi di Bawah Kendali Generasi Baru Sinar Mas
-
BI Sebut Asing Bawa Kabur Dananya Rp 940 Miliar pada Pekan Ini
-
BI Ungkap Bahayanya 'Government Shutdown' AS ke Ekonomi RI
-
Pensiunan Bisa Gali Cuan Jadi Wirausahawan dari Program Mantapreneur
-
Sambungan Listrik Gratis Dorong Pemerataan Energi dan Kurangi Ketimpangan Sosial di Daerah
-
Bank Indonesia Rayu Apple Adopsi Pembayaran QRIS Tap
-
Profil Cucu Eka Tjipta Widjaja yang Akusisi PT BPR Berkat Artha Meimpah
-
Kementerian ESDM Tata Kelola Sumur Rakyat, Warga Bisa Menambang Tanpa Takut