Suara.com - PT Freeport Indonesia (PTFI) sebagai salah satu perusahaan tambang terbesar di dunia, telah berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara aktivitas pertambangan dan pelestarian lingkungan. Salah satu tantangan besar yang dihadapi perusahaan ini adalah pengelolaan lahan tailing.
Namun, melalui berbagai inovasi dan teknologi ramah lingkungan, Freeport mengubah limbah tambang ini menjadi lahan yang produktif dan bernilai tinggi.
Salah satu upaya besar dalam pengelolaan tailing dilakukan di Mill 21 yang mengelola sekitar 100 hektar lahan tailing. Tailing ini terbentuk dari sisa proses pengolahan bijih yang mengandung material batuan dan pasir.
Ketebalan tailing yang mencapai tujuh meter menjadi tantangan tersendiri. Meskipun demikian, pihak Freeport terus berinovasi untuk menemukan cara agar lahan tailing ini dapat digunakan kembali, khususnya untuk mendukung kehidupan dan keberlanjutan ekosistem di sekitar area tersebut.
"Tantangannya, bagaimana kita menanam di atas pasir atau batu," kata Manager Environmental Central System and Project PTFI, Roberth Sarwom saat ditemui wartawan, Rabu (11/12/2024).
Menurut Roberth, salah satu tantangan utama dalam mengelola tailing adalah kesulitan untuk menanam apapun di atasnya, karena kondisi lahan yang keras dan tidak subur.
Namun, PT Freeport Indonesia menemukan solusi dengan memberikan bahan organik seperti pupuk kompos untuk meningkatkan kesuburan tanah tersebut.
Pemberian kompos ini terbukti efektif, dan dalam waktu sekitar 20 tahun, tanpa campur tangan manusia, pohon-pohon mulai tumbuh kembali di atas lahan tailing, menciptakan ekosistem baru yang mendukung kehidupan.
Kesuksesan dalam mengelola lahan tailing tidak hanya diukur dari tumbuhnya pohon-pohon, tetapi juga dari kehadiran berbagai spesies yang menunjukkan bahwa ekosistem tersebut kembali sehat.
Baca Juga: Keberagaman dan Kerukunan Umat Beragama di Tambang Bawah Tanah DMLZ PTFI
Kupu-kupu yang berterbangan, Rajawali Papua yang terbang di langit, serta munculnya buaya dan kura-kura moncong babi menjadi indikator keberhasilan program ekologi yang diterapkan.
Kehadiran satwa-satwa ini menjadi bukti bahwa usaha rehabilitasi lingkungan yang dilakukan Freeport membawa hasil yang positif.
Lahan tailing yang dulunya dianggap tak berguna kini telah berubah menjadi kawasan dengan keberagaman hayati yang kembali tumbuh subur. Selain pohon-pohon yang mulai tumbuh, berbagai tanaman juga ditemukan berkembang di atas lahan tersebut, menciptakan habitat baru bagi fauna.
Freeport berkomitmen untuk terus mengembangkan berbagai program pelestarian lingkungan agar kawasan ini bisa semakin berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Selain menjadi tempat tumbuhnya kembali tanaman dan pohon, lahan tailing juga dimanfaatkan untuk kegiatan peternakan. Di atas lahan ini, PTFI membuka peternakan sapi, ayam, serta budidaya ikan nila. Selain itu, lahan tailing ini juga digunakan untuk menanam berbagai jenis sayur-sayuran yang dapat memenuhi kebutuhan pangan lokal.
Hal ini tidak hanya membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, tetapi juga menunjukkan potensi besar dari lahan yang sebelumnya dianggap tidak berguna.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Menkeu Purbaya: Mana Pemain Saham Gorengan yang Sudah Ditangkap?
-
Harga Bitcoin Terus Merosot Hingga di Bawah USD 90.000, Begini Prospeknya
-
Masyarakat Bisa Pinjam Dana ke Danantara untuk Bangun Dapur MBG, Gimana Caranya?
-
Purbaya Heran BTN Minta Tambah Anggaran Padahal Penyerapan Minim: Aneh Juga Dia
-
Saham Bank BUMN Rontok Serempak, Investor Cuek usai Menkeu Purbaya Suntik Rp76 T
-
Neraca Pembayaran Masih Alami Defisit 6,4 Miliar Dolar AS, Bagaimana Kondisi Cadangan Devisa?
-
Ekonom : Sikat Gudang Penyelundup Thrifting tapi Beri Napas Pedagang Eceran!
-
Danantara Tentukan 4 Kota Jadi Pilot Project Waste to Energy
-
Purbaya: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,04% Q3 2025, Belanja Pemerintah Ikut Ngegas
-
Pinjaman KUR BRI di Bawah Rp100 Juta Tidak Wajib Pakai Agunan? Ini Penjelasannya