Suara.com - Kementerian Sosial (Kemensos) kembali menyalurkan bantuan sosial (bansos) ATENSI Yapi. Bantuan tersebut kali ini diberikan kepada para anak yatim, piatu, dan yatim piatu di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Proses penyaluran bantuan ATENSI Yapi dipersiapkan PosIND dengan matang. Agar berjalan lancar dan target penerima terpenuhi, Kemensos melakukan sinergi dengan PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND dalam melakukan penyaluran bantuan ini.
Executive Manager Kantorpos Banyuwangi I Nyoman Adhi Widiana memastikan pihaknya sudah melakukan persiapan maksimal. Mulai dari persiapan internal hingga melibatkan tenaga eksternal.
"Kami juga mengkoordinasikan dan sosialisasi dengan teman-teman di cabang supaya program yang dari kantor pusat bisa berjalan lancar sesuai dengan arahan tim Satgas pusat," ujar Adhi ditulis Sabtu (14/12/2024).
Dalam realisasi penyaluran bansos ini, Kantorpos Banyuwangi melakukan tiga mekanisme. Ketiganya yaitu, penyaluran melalui loket Kantorpos, komunitas, dan pengantaran langsung ke penerima bantuan (door to door) Pertanggal 14 Desember 2024 Kantorpos Banyuwangi sudah salurkan bantuan ATENSI Yapi sebesar Rp 1,059 miliar dengan total penerima bantuan 1.695 penerima.
"Tetapi, yang paling berperan di sini adalah pembayaran door to door dan juga pembayaran di loket-loket Kantorpos di seluruh Kabupaten Banyuwangi," lanjut Adhy.
Berbagai upaya lainnya pun dilakukan Kantorpos dalam menyalurkan bansos YAPI. Salah satunya, bersinergi dengan beberapa pihak seperti pendamping PKH dan Dinas Sosial daerah. Tujuannya agar penyaluran bantuan tepat sasaran.
Pertama, Kantorpos Banyuwangi akan menerima data KPM dari kantor pusat. Kemudian, mereka memverifikasi data tersebut dengan berkoordinasi dengan pendamping dan kelurahan.
"Jadi data yang sudah kami terima dari kantor pusat kami koordinasikan dengan pihak pendamping PKH. Kemudian, kami konfirmasi kepada penerima bantuan untuk segera disalurkan," ucap Adhi.
Baca Juga: CAIR! Cek Bansos PKH Desember 2024 via HP, Begini Caranya
Adhi pun mengapresiasi langkah Kemensos dalam penyaluran bansos ini. Menurutnya, Kemensos telah melakukan upaya maksimal agar bansos ini bisa tersalurkan tepat sasaran. Termasuk mengerahkan dinas sosial di Kabupaten Banyuwangi untuk berkoordinasi dengan Kantorpos.
"Kemudian, ketika ada kendala verifikasi atau kebutuhan dokumen yang berkaitan dengan penyaluran bantuan maka akan dibantu atau diakomodir teman-teman kami dan juga pendamping PKH atau dinsos," tutur Adhi.
Saat melakukan penyaluran bansos, berbagai tantangan harus dihadapi para petugas juru bayar. Salah satunya, verifikasi data. Di mana para KPM belum melakukan update identitasnya baik dari KTP hingga KK.
Hal tersebut dapat diselesaikan dengan baik. Sebagai solusinya, Kantorpos bersama Dinsos melakukan verifikasi dokumen tambahan kepada kelurahan atau desa.
"Untuk memverifikasi dokumen tersebut yang paling dibutuhkan data tambahan semacam surat keterangan dari kelurahan atau desa yang membuktikan bahwa anak tersebut memang betul-betul penerima atau layak menerima bantuan," katanya.
Pada kesempatan itu, Adhi juga mengungkapkan kegembiraannya terhadap program bansos YAPI ini. Menurutnya, program ini sangat bermanfaat untuk memberikan dukungan kepada para anak yatim, piatu, dan yatim piatu.
"Ini bisa berdampak positif, artinya bisa memberikan motivasi juga kepada adik-adik kita untuk bisa bertumbuh lebih baik mencapai pendidikan yang lebih baik," jelas Adhi.
Bansos ATENSI Yapi merupakan program inisiasi dari Kemensos. Dalam realisasinya, Kemensos menyalrkan bantuan Yapi dalam bentuk uang sebesar Rp200 ribu per bulan yang menjangkau seluruh anak yang kehilangan orang tuanya. Mereka pun bekerja sama dengan lembaga penyalur untuk menyalurkan bantuan Yapi.
Bantuan Yapi dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan makanan, penambah daya tahan tubuh, pakaian, perlengkapan pendidikan, dan kebutuhan lain yang mendesak.
Dengan adanya program Yapi, anak dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya secara optimal agar hidup tumbuh dan berkembang secara maksimal.
Manfaat dari bansos YAPI ini benar-benar dirasakan para penerima manfaat. Salah satu anak asal Banyuwangi, adalah Noah Ferdiansyah.
Menurut wali atau bibi dari Noah, Ragil Tri Ernawati, bantuan tersebut sangat bermanfaat untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan juga pendidikan.
"Saya juga senang karena bantuan Yapi ini membantu untuk memenuhi kebutuhan Noah, terutama untuk masalah pendidikan," kata Ragil.
Ragil pun mengaku tidak kesulitan ketika melakukan proses pengambilan bantuan ini. Ia yang mewakili Noah bercerita hanya diminta beberapa persyaratan berupa KK, akte kelahiran, dan KTP wali.
Lebih lanjut, Ragil berharap program bantuan YAPI bisa terus dilanjutkan. Ia pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang sudah membuat program ini.
"Kami berharap program bantuan YAPI ini bisa berkelanjutan untuk kebutuhan ke depannya. Karena bantuan ini kami benar-benar terbantu. Baik dari pendidikan anak kami yang mana sudah dikategorikan sudah luar dari orang tuanya," kata Ragil.
"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah membantu anak-anak yatim, anak piatu atau anak yatim piatu. Mereka membutuhkan bantuan. Dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada Kantorpos yang mana mempermudah kami untuk mendapatkan bantuan tersebut," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Terkini
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Naik Kelas Bersama BRI, UMKM Fashion Asal Bandung Ini Tembus Pasar Internasional
-
Apa Itu Co Living? Tren Gaya Hidup Baru Anak Muda
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!