Suara.com - Bank Nasional Swiss (SNB) tengah mengkaji bisnis untuk menyimpan Bitcoin yang dinilai menguntungkan bagi ekonomi negara tersebut.
Rencana ini, mengingat lonjakan harganya terus meningkat membuat para pendukung Bitcoin yang berbasis di Swiss mengajukan proposal untuk mendorong inisiatif cadangan Bitcoin bagi devisa negara.
Proposal yang diajukan pada tanggal 5 Desember, merupakan persiapan selama bertahun-tahun. Rencana ini menargetkan pengumpulan 100 ribu tanda tangan sebelum batas waktu Juni 2026 untuk diajukan ke pemungutan suara.
Adapun, inisiatif ini dimulai oleh Kanselir Federal Swiss pada 31 Desember 2023, dan dipelopori oleh lembaga pemikir nirlaba 2B4CH, yang didirikan oleh Yves Bennaïm, bersama dengan wakil presiden energi dan pertambangan Tether, Giw Zanganeh.
Amandemen yang diusulkan menargetkan Pasal 99 Konstitusi Swiss, yang menyarankan agar Bank Nasional membangun cadangan moneter mencakup emas dan Bitcoin.
Dilansir dari Yahoo News, Kamis (2/1/2025), upaya ini dilakukan di tengah meningkatnya diskusi seputar adopsi Bitcoin di seluruh dunia, termasuk minat dari politisi di Brasil dan Polandia, serta proposal penting di Amerika Serikat untuk mendirikan cadangan Bitcoin di bawah Departemen Keuangan.
Apalagi, Amerika Serikat (AS) secara serius mempertimbangkan untuk membangun cadangan Bitcoin yang strategis, negara-negara lain mungkin akan mengikutinya. Dengan pasar yang menjajikan membuat Swiss sebagai salah satu negara yang paling ramah terhadap kripto.
Mereka melihat Bitcoin memiliki potensi yang signifikan untuk meningkatkan stabilitas cadangan negara berkat sifatnya yang terdesentralisasi dan keterbatasan pasokannya. Langkah ini juga dipandang sebagai upaya untuk memperkuat posisi Swiss sebagai pusat inovasi keuangan global.
Selain itu, kota Lugano di Swiss memiliki sekitar 260 pedagang yang menerima BTC. Kota tersebut telah mendorong adopsi Bitcoin dengan menerima pembayaran pajak dalam kripto, termasuk BTC dan Tether (USDT).
Baca Juga: Lawan Negara Barat, Rusia Putuskan Pakai Bitcoin buat Perdagangan Luar Negeri
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur
-
Siap-siap, Bank Mandiri Mau Bagikan Dividen Interim Rp 100 per Saham
-
UMKM Terdampak Banjir Sumatera Dapat Klaim Asuransi untuk Pemulihan Usaha
-
Harga Perak Sempat Melonjak Tajam, Hari Ini Koreksi Jelang Akhir Pekan
-
Danantara Bangun 15.000 Hunian Sementara untuk Korban Banjir Sumatera