Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data yang menunjukkan adanya peningkatan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia pada September 2024.
Angka rasio gini naik menjadi 0,381 dari sebelumnya 0,379 pada Maret 2024 menjadi indikator kuat adanya pemisahan pendapatan yang semakin lebar antara kelompok masyarakat kaya dan miskin.
"Pada September 2024, terjadi ketimpangan sebesar 0,381 atau meningkat sebesar 0,002 basis poin dari Maret 2024," ujar Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konfrensi persnya di Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Rasio gini adalah ukuran statistik yang digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi suatu variabel, dalam hal ini adalah pendapatan atau pengeluaran. Semakin tinggi nilai rasio gini, semakin tinggi pula tingkat ketimpangannya.
Nilai rasio gini berkisar antara 0 hingga 1, di mana nilai 0 menunjukkan distribusi yang sempurna merata (semua individu memiliki pendapatan yang sama), sedangkan nilai 1 menunjukkan ketimpangan yang sempurna (semua pendapatan dimiliki oleh satu individu).
Peningkatan ketimpangan seringkali dikaitkan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Ketika sebagian besar pendapatan terkonsentrasi pada kelompok kecil masyarakat, maka daya beli masyarakat secara umum akan menurun, yang dapat menghambat pertumbuhan konsumsi dan investasi.
Ketimpangan juga dapat membatasi akses masyarakat terhadap pendidikan, kesehatan, dan peluang kerja yang layak. Hal ini dapat memperburuk siklus kemiskinan dan memperlambat mobilitas sosial.
Ketimpangan yang semakin lebar dapat memicu berbagai masalah sosial, seperti kemiskinan, pengangguran, dan kriminalitas. Kesenjangan sosial yang tinggi dapat mengikis kohesivitas sosial dan memicu konflik.
Baca Juga: Nalar Anies soal Kemiskinan Dibandingkan dengan Gibran, Publik Kasihan: Jangan Disuruh Mikir...
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Cara Aktivasi Coretax Lebih Awal, Cegah Error saat Lapor SPT 2025
-
Akhir Tahun, OJK Laporkan Dana Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.810 Triliun
-
5 Alasan Mengapa Harga Emas Cenderung Naik Terus Setiap Tahun
-
Harga Perak Cetak Rekor 2025, Bagaimana 2026?
-
Emas Antam Stagnan Jelang Tahun Baru, Harganya Masih Rp 2.501.000 per Gram
-
Harga Emas Antam Catat Rekor Penurunan Terburuk Pada Akhir Tahun 2025
-
Dapat Obat Kuat BI, Rupiah Makin Perkasa Lawan Dolar AS ke Level Rp16.739
-
Penumpang KRL Dilarang Bawa Petasan dan Kembang Api
-
Operasional KRL Diperpanjang Hingga Jam 1 Pagi di Malam Tahun Baru, Intip Jadwalnya
-
Layanan Pulih 100 Persen, BSI Pastikan Operasional dan Transaksi Nasabah di Aceh Kembali Normal