Suara.com - Transisi energi berkaitan erat dengan pelestarian mangrove. Mangrove memainkan peran penting dalam menyerap dan menyimpan karbon dari atmosfer, membantu mengurangi dampak perubahan iklim. Ekosistem mangrove yang sehat dapat mengurangi dampak kenaikan permukaan air laut dan cuaca ekstrem yang dapat mengancam infrastruktur energi, terutama di wilayah pesisir.
Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Untuk mencapai target ini, transisi energi menjadi agenda penting yang harus dijalankan. Salah satu fokus utama dalam transisi energi Indonesia adalah mengurangi ketergantungan pada pembangkit listrik tenaga batu bara dan meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan.
Sebuah diskusi bertajuk “Prospek Transisi Energi: Perspektif Nasional dan Regional di Indonesia" menghadirkan pemahaman dan diskusi mengenai prospek transisi energi nasional.
FKP 2025 menjadi wadah bagi para akademisi, pembuat kebijakan, peneliti, dan praktisi pembangunan untuk bertukar gagasan, mempresentasikan hasil penelitian, dan membahas topik-topik relevan dengan kebijakan, terutama terkait perubahan iklim di Papua dan Indonesia.
Acara ini menghadirkan tiga mitra penelitian KONEKSI yang turut mempresentasikan hasil riset mereka, yaitu Universitas Papua (UNIPA), the World Resources Institute (WRI), dan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI).
Aplena Elen Siane Bless dari UNIPA pada forum ini menjelaskan bahwa mangrove adalah ekosistem pesisir paling produktif di planet ini, yang menyediakan jasa ekosistem berharga dan terkait dengan aktivitas sehari-hari masyarakat lokal. Dan dalam pelestariannya, perempuan sangat penting untuk dilibatkan.
"Ekosistem mangrove sangat dihargai oleh perempuan asli Papua sebagai sumber mata pencaharian, pendapatan, kebutuhan sehari-hari, habitat fauna, pengobatan tradisional, dan memiliki makna budaya," kata Aplena ditulis Sabtu (18/1/2025).
Ahmad Dhiaulhaq dari WRI menyampaikan hal senada terkait pentingnya menjaga keseluruhan ekosistem, dari hulu hingga hilir, termasuk ekosistem mangrove. Beliau memperkenalkan konsep "Ridge to Reef", yaitu dari pegunungan hingga terumbu karang.
"Transisi energi berkaitan erat dengan pelestarian lingkungan secara menyeluruh," kata Ahmad.
Baca Juga: Percepat Transisi Energi Hijau, Geely Perluas Pangsa Pasarnya di Indonesia
Transisi energi merupakan harapan kita bersama dan tidak terlepas dari upaya pelestarian lingkungan secara holistik. Dengan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, transisi energi yang dilakukan dengan baik dapat membantu menjaga kesehatan dan keberlanjutan ekosistem dari pegunungan hingga terumbu karang.
Namun di sisi lain, transisi energi juga menyisakan persoalan lain yang masih harus didiskusikan. Milda Irhamni, peneliti dari LPEM UI, meneliti bahwa transisi energi yang cepat dapat menyebabkan kenaikan harga, yang pada gilirannya memperlambat penurunan tingkat kemiskinan dan memperlebar ketimpangan. Kelompok rentan, terutama rumah tangga dengan anggota disabilitas dan rumah tangga yang dikepalai perempuan, akan lebih terdampak.
Selaras dengan tujuan utamanya, FKP menjadi wadah yang diharapkan dapat mendorong kolaborasi dan dialog antara akademisi dan pembuat kebijakan regional.
Hal ini sejalan dengan fokus kerja KONEKSI dalam mendiseminasikan pengetahuan dan membangun jejaring. KONEKSI mendukung platform kolaborasi dan berbagi pengetahuan seperti FKP. Diskusi yang saling melengkapi akan memperkaya khasanah pengetahuan yang mendukung kolaborasi.
Seperti yang disampaikan Budy P. Resosudarmo dari ANU Indonesia Project, "Seorang peneliti tidak dapat berkembang sendiri. Penting untuk membangun relasi dengan peneliti lain, baik di tingkat nasional maupun internasional."
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
Meski Banyak Kasus Keracunan, Luhut Mau MBG Jalan Terus
-
Pertamina Siapkan Kualitas SDM Pelopor Ketahanan Pangan dan Transisi Energi
-
Dituding Bahlil Salah Baca Data Subsidi LPG 3 Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Cara Lihatnya yang Beda
-
Pertamina Pastikan Kesiapan SPBU di Lombok Jelang MotoGP Mandalika
-
Harga Emas Turun Hari Ini: Galeri 24 Anjlok Jadi 2,2 Jutaan, Emas Antam Menarik Dibeli?
-
Dukung MotoGP Mandalika 2025, Telkomsel Hadirkan 300 BTS 4G/LTE & Hyper 5G
-
Daftar Pinjol Ilegal Oktober 2025: Ini Cara Cek Izin Pinjaman di OJK
-
Cara Hitung Bunga Deposito Tabungan 2025
-
Luhut Turun Tangan, Minta Purbaya Tak Ambil Anggaran MBG