Suara.com - Perusahaan teknologi akuakultur eFishery masih menjadi sorotan pasca dugaan manipulasi laporan keuangan yang dilakukan cofounder dan mantan CEO Gibran Huzaifah terkuak.
Pemberitaan terbaru Tech in Asia kini membeberkan fakta-fakta bagaimana cara Gibran mengelabui investor, auditor dan juga bank.
Berdasarkan draf laporan setebal 52 halaman yang dikerjakan FTI Consulting yang ditinjau Tech in Asia, Gibran telah memiliki dua laporan keuangan sejak 2018, untuk internal dan eksternal perusahaan yang telah dimanipulasi.
Laporan keuangan eksternal perusahaan dipresentasikan untuk pihak luar, seperti dewan direksi, pemegang saham, bank, dan auditor.
Laporan ini juga yang diberikan kepada auditor, termasuk Crowe, Grant Thornton, dan PwC – antara tahun keuangan 2021 hingga 2023.
Tak hanya melakukan manipulasi laporan keuangan, Gibran juga dilaporkan telah memberikan surat pernyataan manajemen kepada auditor, yang menyatakan bahwa laporan eksternal tersebut adalah ”benar dan wajar."
Paksa Karyawan Terlibat
Dalam melakukan kecurangan, draf laporan FTI Consulting menyebutkan bahwa Gibran juga dibantu sejumlah karyawan, termasuk Angga Hadrian Raditya, Vice President Corporate Finance dan Investor Relations, dan Kristin Dax Veriga, Senior Vice President untuk eShrimp.
Angga mulai terlibat pada pemalsuan laporan keuangan sejak Agustus 2020, setelah dirinya mulai bekerja sebagai kepala finance perusahaan.
Baca Juga: Publik Bandingkan Investasi DeepSeek dengan eFishery, Nilainya Beda Jauh
Setelah Angga hadir, Gibran akan memberikan sejumlah angka pendapatan bulanan dan laba kotor yang harus dicantumkan di laporan keuangan eksternal. Journal Entry atau catatan akuntansi akan disesuaikan dengan pendapatan yang telah digelembungkan.
Angga kemudian dibantu Wirabhama Kirana yang bergabung dengan eFishery pada Desember 2021. Sebagai Head of Corporate Planning, Wirabhama melapor langsung kepada Angga dan ditugaskan membantu menjaga laporan keuangan eksternal.
Laporan FTI Consulting juga menyebutkan bahwa Gibran melakukan pemalsuan dokumen secara langsung. Ketika Angga pernah mendapatkan penolakan dari tim keuangan untuk membuat dokumen palsu, Angga kemudian melaporkannya kepada Gibran. Tim keuangan akhirnya diperintahkan Gibran untuk mematuhi permintaan Angga.
Selain menggunakan laporan keuangan eksternal yang telah dimanipulasi untuk penggalangan dana atau audit, di bawah kepemimpinan Gibran, eFishery juga menggunakan angka yang telah digelembungkan sebagai basis untuk menghitung bonus.
Antara 2022 dan 2024, walaupun tidak meraih keuntungan, laporan tersebut mencatat perusahaan membayar hampir US$3 juta untuk bonus kinerja.
Selain itu, eFishery membagikan US$1,3 juta dalam bonus untuk putaran penggalangan dana yang sukses yang tidak disebutkan dalam laporan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Pemerintah Dorong Investasi Lab & Rapid Test Merata untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Transaksi Belanja Online Meningkat, Bisnis Logistik Ikut Kecipratan
-
Regulator Siapkan Aturan Khusus Turunan UU PDP, Jamin Konsumen Aman di Tengah Transaksi Digital
-
Kredit BJBR Naik 3,5 Persen, Laba Tembus Rp1,37 Triliun
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
MedcoEnergi Umumkan Pemberian Dividen Interim 2025 Sebesar Rp 28,3 per Saham
-
Penyeragaman Kemasan Dinilai Bisa Picu 'Perang' antara Rokok Legal dan Ilegal
-
Meroket 9,04 Persen, Laba Bersih BSI Tembus Rp 5,57 Triliun di Kuartal III-2025