Suara.com - Miliarder dermawan dan pemimpin spiritual Aga Khan meninggal dunia pada usia 88 tahun.
Pangeran Karim Aga Khan adalah imam turun-temurun ke-49 dari Muslim Ismailiyah, yang garis keturunannya langsung berasal dari Nabi Muhammad.
Ia meninggal dunia dengan tenang di Lisbon, Portugal, dikelilingi oleh keluarganya.
Lahir di Swiss, ia memiliki kewarganegaraan Inggris dan tinggal di sebuah puri di Prancis. Dia juga merupakan salah satu miliader yang punya kekayaan fantastis.
Lembaga amal Aga Khan mengelola ratusan rumah sakit, proyek pendidikan dan budaya, sebagian besar di negara berkembang.
Ia menikmati gaya hidup mewah, dengan pulau pribadi di Bahama, kapal pesiar mewah, dan jet pribadi.
Jaringan Pengembangan Aga Khan mengatakan pihaknya menyampaikan "belasungkawa kepada keluarga Yang Mulia dan komunitas Ismaili di seluruh dunia".
"Kami terus bekerja sama dengan mitra kami untuk meningkatkan kualitas hidup individu dan komunitas di seluruh dunia, seperti yang diinginkannya, terlepas dari afiliasi atau asal agama mereka," tambahnya dilansir BBC, Rabu (5/2/2026).
Menurut majalah Forbes, sang pangeran diperkirakan memiliki kekayaan sebesar 1 miliar dolar AS pada tahun 2008. Kekayaan yang diwariskannya didorong oleh berbagai kepentingan bisnis, termasuk peternakan kuda.
Baca Juga: Bill Gates Sudah Bahas Warisan Ribuan Triliun, Siapa Saja yang Dapat?
Ia menjadi pemilik dan pembiak kuda balap terkemuka di Inggris, Prancis, dan Irlandia, dengan mengembangbiakkan Shergar, yang pernah menjadi kuda balap paling terkenal dan paling berharga di dunia.
Raja Charles sangat sedih atas meninggalnya filantropis tersebut, yang merupakan teman baik dirinya maupun ibunya, mendiang Ratu Elizabeth II, dan berhubungan baik dengan keluarga secara pribadi.
Sebagai informasi, Pangeran Karim Aga Khan menggantikan kakeknya sebagai imam Muslim Ismaili pada tahun 1957 pada usia 20 tahun.
Aga Khan IV telah memimpin komunitas Muslim Ismailiyah sejak tahun 1957, setelah menggantikan kakeknya, Sir Sultan Mahomed Shah Aga Khan. Saat itu, ia baru berusia 20 tahun.
Dalam kepemimpinannya, ia tidak hanya menjadi pemimpin spiritual bagi sekitar 15 juta pengikutnya di seluruh dunia, tetapi juga menjalankan berbagai inisiatif pembangunan melalui AKDN, yang didirikannya pada tahun 1967.
Jaringan ini mengelola sejumlah lembaga pembangunan internasional dengan lebih dari 80.000 tenaga kerja.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025
-
Bolehkah JHT diklaim Segera Setelah Resign? Di Atas 15 Juta, Ada Aturan Khusus
-
Kereta Gantung Rinjani: Proyek 'Rp6,7 Triliun', Investor China Ternyata Tidak Terdaftar
-
Impor Teksil Ilegal Lebih Berbahaya dari Thrifting
-
Kilang Balikpapan Diresmikan 17 Desember, Bahlil Janji Swasembada Energi di 2026
-
Harga Bitcoin Anjlok ke 82.000 Dolar AS, CEO Binance: Tenang, Hanya Taking Profit Biasa
-
6 Fakta Uang Rampasan KPK Dipajang: Ratusan Miliar, Pinjaman Bank?