Suara.com - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) hari ini mengumumkan kinerja keuangan untuk tahun 2024. Perusahaan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp35,1 triliun dan laba bersih sebesar Rp3,4 triliun.
Meskipun angka-angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, manajemen UNVR tetap optimistis tentang masa depan perusahaan. Mereka percaya bahwa langkah-langkah transformasi yang telah dan sedang mereka jalankan akan membuahkan hasil positif dalam jangka panjang.
"Kami menyadari bahwa tahun 2024 merupakan tahun yang penuh tantangan," kata Presiden Direktur UNVR Benjie Yap dalam konfrensi pers virtualnya, Kamis (13/2/2025).
"Namun, kami yakin bahwa strategi yang kami terapkan akan membawa pertumbuhan berkelanjutan di masa depan." tambah Benjie.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Kamis (13/2/2025), Unilever Indonesia mencatatkan penurunan penjualan bersih sebesar 8,99% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp35,14 triliun dari posisi Rp38,61 triliun pada tahun sebelumnya.
Melemahnya penjualan UNVR disebabkan oleh segmen kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh yang terkoreksi sebesar 10,83% YoY menjadi Rp22,42 triliun. Adapun, segmen makanan dan minuman berkontribusi sebesar Rp12,71 triliun, turun 5,56% YoY.
Sejalan dengan penurunan penjualan, harga penjualan pokok perusahaan juga turun sebesar 5,18% secara tahunan menjadi Rp18,41 triliun. Hal tersebut membuat UNVR meraih laba kotor senilai Rp16,71 triliun sepanjang 2024, atau terkoreksi 12,89% YoY.
Sementara itu, laba usaha UNVR sepanjang tahun lalu tercatat sebesar Rp4,41 triliun. Jumlah ini menurun hingga 29,69% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp6,27 triliun.
Laba bersih perusahaan anjlok 29,83% menjadi Rp3,36 triliun dibandingkan Rp4,8 triliun pada tahun sebelumnya. Penurunan ini juga tercermin pada EBITDA yang menyusut 26,83% menjadi Rp5,29 triliun.
Baca Juga: Saham BRMS Anjlok di Tengah Isu Penolakan Tambang
Tidak hanya laba, penurunan juga terjadi pada beberapa indikator keuangan lainnya. Total aset UNVR per 31 Desember 2024 tercatat sebesar Rp16,04 triliun, turun 3,71% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, liabilitas perusahaan justru meningkat 4,62% menjadi Rp13,89 triliun. Ekuitas UNVR juga mengalami penurunan tajam sebesar 36,44% menjadi Rp2,14 triliun.
Kas dan setara kas perusahaan juga mengalami penurunan signifikan sebesar 34,24% menjadi Rp671,18 miliar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
 - 
            
              Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
 - 
            
              Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
 - 
            
              Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
 - 
            
              Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
 - 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD