Suara.com - Satuan Tugas (Satgas) Revitalisasi Koperasi Bermasalah yang dibentuk oleh Kementerian Koperasi (Kemenkop) mulai menunjukkan hasil positif.
Salah satu pencapaiannya adalah mengeluarkan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Intidana dari daftar koperasi bermasalah. KSP Intidana kini dinilai sebagai koperasi yang mampu menyelesaikan masalahnya sendiri.
Menteri Koperasi dan , Budi Arie Setiadi, mengatakan bahwa keberhasilan KSP Intidana ini tidak lepas dari upaya keras pengurus, pengawas, dan seluruh anggotanya. Ada tiga faktor utama yang mendorong keberhasilan ini, yaitu: kekompakan anggota dalam menyelamatkan koperasi, saling percaya antaranggota, serta dukungan pemerintah dalam menyelesaikan masalah koperasi.
“KSP Intidana bukan lagi koperasi bermasalah, melainkan koperasi yang bisa menyelesaikan masalah. Ini berkat kerja keras pengurus, pengawas, dan seluruh anggota KSP Intidana,” ujar Budi Arie di Jakarta, Jumat (14/2/2025).
Budi Arie juga menegaskan bahwa KSP Intidana tidak menjalankan skema ponzi, yaitu modus investasi palsu yang membayar keuntungan kepada investor menggunakan dana dari anggota baru, bukan dari hasil operasional bisnis. Skema ini biasanya akan kolaps ketika tidak ada lagi anggota baru yang bisa direkrut.
“KSP Intidana bisa keluar dari masalah karena bukan skema ponzi. Jika koperasi dikelola dengan baik dan untuk kepentingan anggota, masalah bisa diselesaikan. Berbeda dengan koperasi yang hanya dijadikan kedok untuk kepentingan pribadi,” jelas Budi Arie.
Kemenkop berharap KSP Intidana bisa menjadi contoh bagi koperasi lain yang sedang bermasalah. Dengan begitu, koperasi-koperasi tersebut dapat kembali beroperasi secara sehat dan transparan.
Ketua Umum KSP Intidana, Darius Limantara, mengungkapkan bahwa sebelumnya koperasi ini memiliki utang kepada anggota sebesar Rp930 miliar. Hingga saat ini, KSP Intidana telah membayar Rp240 miliar, dan masih ada sisa utang sekitar Rp690 miliar.
“Kami akan menyelesaikan sisa utang ini melalui revitalisasi aset (asset based resolution). Kami memiliki aset sekitar Rp325 miliar yang akan digunakan untuk menyelesaikan utang sekitar Rp300 miliar,” jelas Darius.
Baca Juga: Menjadi Akar Perekonomian Nasional, Menko Airlangga Dorong Koperasi Terus Tumbuh dan Beregenerasi
Darius menegaskan bahwa penyelesaian utang ini dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan kesepakatan bersama para anggota. KSP Intidana memiliki 2.500 anggota yang tersebar di lima wilayah, yaitu Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
“Semua proses dilakukan secara transparan. Kami yakin semua masalah bisa diselesaikan karena tujuan koperasi ini adalah untuk kesejahteraan anggota,” ujarnya.
Darius juga menyampaikan rasa syukur karena KSP Intidana telah terbebas dari masalah hukum dan kembali ke jalur berkoperasi yang sebenarnya. Melalui RAT, KSP Intidana telah membentuk kepengurusan, kepengawasan, dan Dewan Penasihat bersama para pemangku kepentingan.
“Kami berkomitmen untuk memajukan KSP Intidana kembali berjaya. Kami juga akan mengikuti arahan Kemenkop untuk masuk ke era digitalisasi koperasi,” tutup Darius.
Dengan langkah ini, KSP Intidana diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi koperasi lain untuk bangkit dari masalah dan kembali beroperasi secara sehat dan profesional.
Berita Terkait
-
Resmi! Kemenkum Akui Kepengurusan Dekopin Bambang Haryadi
-
Permintaan Ikan Kerapu Jabodetabek Tembus 60 Ton per Bulan, Penyediaan Fasilitas Jadi Tantangan
-
Segudang Manfaat Tempe, Benarkah Bisa Bikin Kita Jadi Menteri Seperti Budi Arie?
-
Hari Pertama Makan Bergizi Gratis, Menu SD di Jakarta Kekurangan Susu
-
Menjadi Akar Perekonomian Nasional, Menko Airlangga Dorong Koperasi Terus Tumbuh dan Beregenerasi
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Pasar Seni Bermain 2025: Ruang Kolaborasi Seni, Game Lokal, dan Inovasi Industri Kreatif
-
TEI 2025: Punya 7 Sertifikasi, Permen Jahe Produksi Binaan LPEI Ini Berjaya di Amerika
-
Prabowo Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis Pemerintah, Diisi Airlangga hingga Purbaya
-
BRI Salurkan Dana Rp55 Triliun untuk UMKM, Perkuat Likuiditas dan Ekonomi Nasional
-
Ribut-ribut Dana Pemda Ngendon di Bank, Mantu Jokowi Hingga KDM Tunjuk Menkeu Purbaya
-
Usai Dedi Mulyadi, Giliran Bobby Nasution Disentil Menkeu Purbaya
-
BPJS Ketenagakerjaan Lindungi 500 Mahasiswa UIN Gus Dur Pekalongan Lewat Program Jaminan Sosial
-
Menkeu Purbaya Pastikan Iuran BPJS Kesehatan Tidak Naik Tahun Depan: Ekonomi Belum Pulih
-
Kacang Mete Indonesia Sukses Jadi Camilan Penerbangan Internasional
-
Target Inflasi 2,5 Persen, Ini Kata Gubernur Bank Indonesia