Suara.com - Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola oleh Bank Indonesia (BI) mencatat sejumlah komoditas pangan strategis mengalami fluktuasi harga pada Senin pagi. Data yang dirilis PIHPS pada pukul 09.40 WIB menunjukkan, harga bawang merah tercatat sebesar Rp33.250 per kilogram (kg), sedangkan cabai rawit merah mencapai Rp54.250 per kg.
Selain kedua komoditas tersebut, PIHPS juga mencatat harga bawang putih di tingkat pedagang eceran nasional sebesar Rp41.250 per kg. Sementara itu, harga beras dengan berbagai kualitas juga dipantau. Beras kualitas bawah I dijual seharga Rp13.000 per kg, sedangkan beras kualitas bawah II seharga Rp12.500 per kg.
Untuk beras kualitas medium I, harganya mencapai Rp14.400 per kg, dan beras kualitas medium II seharga Rp13.900 per kg. Adapun beras kualitas super I dan super II masing-masing dijual seharga Rp15.550 per kg dan Rp14.650 per kg.
Di sektor cabai, harga cabai merah besar tercatat sebesar Rp35.000 per kg, cabai merah keriting Rp37.500 per kg, dan cabai rawit hijau Rp31.250 per kg. Sementara itu, harga daging ayam ras segar mencapai Rp32.750 per kg. Untuk daging sapi, kualitas I dijual seharga Rp120.000 per kg, sedangkan kualitas II seharga Rp113.750 per kg.
Komoditas pangan lainnya seperti gula pasir juga turut dipantau. Gula pasir kualitas premium tercatat seharga Rp19.400 per kg, sedangkan gula pasir lokal dijual seharga Rp17.900 per kg.
Di sektor minyak goreng, harga minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan bermerek I sama-sama tercatat sebesar Rp19.650 per kg. Sementara itu, minyak goreng kemasan bermerek II dijual seharga Rp18.650 per kg.
Pantauan PIHPS ini menjadi acuan penting bagi pemerintah dan masyarakat dalam memantau stabilitas harga pangan strategis di Indonesia.
Fluktuasi harga komoditas pangan, terutama bawang merah dan cabai rawit merah, kerap menjadi perhatian karena dampaknya yang signifikan terhadap inflasi dan daya beli masyarakat.
Bank Indonesia, melalui PIHPS, terus memantau perkembangan harga pangan secara real-time untuk memastikan stabilitas ekonomi dan menjaga ketersediaan stok pangan nasional. Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan informasi ini untuk mengatur kebutuhan konsumsi sehari-hari secara lebih efisien.
Baca Juga: Catat Jadwal Idul Fitri Muhammadiyah Tahun 2025
Dengan adanya data yang transparan dan terupdate, diharapkan berbagai pihak dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga pangan dan mendukung ketahanan pangan nasional.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T