Suara.com - Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) mendorong pelestarian warisan budaya. Upaya tersebut diwujudkan melalui gelaran Mangkunegaran High Tea & Royal Dinner: Cap Go Meh.
Acara tersebut digelar di Pracima Tuin dan Pendhapa Ageng, Pura Mangkunegaran Surakarta.
Mangkunegaran High Tea edisi Cap Go Meh menghadirkan perpaduan pengalaman menikmati sore hari di Pracima Tuin dengan budaya perjamuan teh dari budaya Tionghoa.
Pertunjukan seni yang memadukan budaya Tionghoa dan Jawa akan ditampilkan dalam Mangkunegaran High Tea sebagai harmoni dalam kebudayaan, salah satunya pertunjukan wayang oleh dalang cilik.
“Acara ini dirancang untuk merayakan Cap Go Meh sebagai simbol keberagaman dan kebersamaan, sekaligus menghidupkan kembali nilai-nilai budaya dalam suasana intim khas Mangkunegaran,” kata perwakilan Mangkunegaran K.P.H. Benny Irawan ditulis Selasa (18/2/2025).
Royal Dinner Mangkunegaran edisi Cap Go Meh di Pendhapa Ageng menjadi jamuan makan malam khas Mangkunegaran yang memadukan kebudayaan Tionghoa dan Jawa.
Para tamu undangan disuguhkan berbagai makanan khas Mangkunegaran dari Pracimasana dengan iringan penampilan tarian klasik, musik, dan seni tradisional Mangkunegaran sebagai representasi warisan budaya.
“Mari jadikan malam ini sebagai momentum untuk mempererat persaudaraan, memperkuat semangat kerja keras, serta menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam setiap langkah kita,” imbuh Benny.
Benny menambahkan, Mangkunegaran High Tea dan Royal Dinner Cap Go Meh menjadi ruang silaturahmi Mangkunegaran dengan masyarakat Tionghoa sebagai upaya pelestarian dan pengembangan budaya.
Baca Juga: Hadapi KTT G20 di Afrika Selatan, Bos Kadin Soroti Kesetaraan Hingga Pembangunan Keberlanjutan
“Dengan melestarikan masa lalu, akan memperkuat masa kini untuk membangun masa depan,” katanya.
Momentum Mangkunegaran High Tea and Royal Dinner Cap Go Meh ini juga menjadi manifestasi atas visi “Culture Future” dari K.G.P.A.A. Mangkoenagoro X, yaitu sebuah pengembangan nilai-nilai budaya berdasarkan catatan sejarah yang disesuaikan dengan kehidupan hari ini melalui pendekatan revitalisasi, pengelolaan, dan perawatan warisan budaya.
Tujuannya agar warisan tersebut dapat dihidupi oleh masyarakat luas dan memberikan manfaat yang signifikan di masa depan.
Mangkunegaran sebagai Rumah Budaya Nusantara Mangkunegaran sebagai rumah budaya Nusantara membuka pintu selebar-lebarnya bagi semua insan dari berbagai ragam budaya yang ada di Indonesia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Padahal Labanya Melonjak 44 Persen, Tapi Saham Perusahaan Haji Isam JARR Melempem
-
Beda Syarat KPR Mandiri dan KPR BNI
-
BRI Peduli Salurkan CSR untuk Renovasi Masjid di Pandeglang
-
Menkeu Purbaya Mau Tindak Pakaian Bekas Impor Ilegal, Saleh Husin: Ayo Gas Terus!
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
OJK Targetkan 93 Persen Masyarakat Indonesia Melek Keuangan, Ini Caranya
-
Analisis MSCI: Aturan Baru Free-Float Saham Indonesia, 4 Emiten Raksasa Terancam Terdepak
-
Pengusaha Ungkap Plus Minus Larangan Impor Baju Bekas Menkeu Purbaya
-
Telkomsat - Kemenkes Kerja Sama Mendorong Pemerataan dan Digitalisasi Layanan Kesehatan Berbasis AI
-
Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga