Suara.com - Co-Founder and Chief Operating Officer Doku Nabilah Alsagoff mengungkapkan, perusahaannya bisa terus berkembang karena terus beradaptasi dengan berbagai situasi di Indonesia.
Perjalanan startup payment gateway Doku bermula dari menghidupkan bisnis yang terkena dampak Bom Bali I hingga melewati masa Pandemi Covid-19.
“Pada awalnya kami berfokus pada business to business atau B2B. Padahal di masa itu online belum tersedia di Indonesia,” kata Nabilah dalam Indonesia Data and Economic Conference 2025 ditulis Rabu (19/2/2025).
Doku, ujar Nabilah, pada awalnya menangani industri perhotelan dan perjalanan, sebagai fokus perusahaan dalam layanan antarbisnis. Dia mengungkapkan, pihaknya menyadari layanan itu dapat berkembang untuk menerima pembayaran secara online.
“Baru kemudian yang kami proses hanya kartu kredit karena masuk akal, seperti industri perjalanan untuk maskapai penerbangan. Jadi cara pembayarannya adalah dengan menggunakan kartu kredit,” kata Nabilah di sesi bertajuk Economic Outlook 2025: Trend of Payment System Industry
Namun, dia melihat adanya peluang pengembangan setelah menyadari tidak semua kartu kredit bisa digunakan di Indonesia. Kemudian muncul ide dari pihaknya untuk mengimplementasikan metode pembayaran lainnya.
“Dan di sinilah, kita melihat transformasi internet banking dulu,” kata Nabilah.
Doku juga beradaptasi di masa Pandemi Covid-19 lalu ketika Bank Indonesia meluncurkan QRIS sebagai sistem pembayaran terbaru. Nabilah mengakui pihaknya sempat kesulitan untuk melakukan adopsi, tapi pada akhirnya perusahaan harus melancarkan berbagai siasat agar bisa bertahan dalam ekosistem.
“Dompet elektronik, ketika pertama kali dimulai, berkembang secara eksponensial. Saya pikir dalam empat tahun terakhir, dompet elektronik telah bertumbuh sebesar lima kali lipat”, ungkap Nabilah.
Baca Juga: Telkom Gelar B2B Camp Summit Day, Siap Kuasai Pasar B2B
Menurut Nabilah pertumbuhan dompet elektronik masih pesat, namun penerimaan QRIS telah tumbuh jauh lebih cepat dalam waktu singkat. Dia berpendapat bahwa QRIS telah bertumbuh dua puluh satu kali lipat dalam jangka waktu empat tahun terakhir dan akan terus bertumbuh.
“Jadi kami melihat ini sebagai transformasi yang menarik. Bagi kami, portofolio merchant kami pada dasarnya berkisar dari segmen korporat hingga UKM. Menurut saya yang mengubah permainan di sini adalah penggunaan dompet elektronik dan QRIS bagi komunitas, untuk segmen tertentu,” ujar Nabilah.
Adapun terkait transformasi digital, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan, transformasi digital Bank Mandiri baru mulai berjalan pada 2021 silam. Keputusan melakukan transformasi digital awalnya dikarenakan disrupsi sistem pembayaran di masa Pandemi Covid-19.
Saat itu, langkah transformasi digital yang dilakukan Bank Mandiri berfokus pada kebutuhan ritel sekaligus wholesale nasabah.
“Kebutuhan ritel ini diwujudkan dalam bentuk Livin’ by Mandiri, sedangkan wholesale dalam wujud Kopra’,” kata Darmawan Junaidi dalam sesi yang sama.
Livin’ sama seperti layanan perbankan digital atau mobile banking lainnya yang berfungsi untuk memudahkan transaksi keuangan nasabah dengan cepat dan mudah. Sementara itu, Kopra diluncurkan demi kemudahan nasabah wholesale dalam mengelola transaksi secara efisien.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Melambung Tinggi, Harga Emas Dunia Bakal Dijual Rp2,18 Juta per Gram
-
Dari Sampah ke Berkah: BRI Peduli Sulap TPS3R Jadi Sumber Inovasi dan Ekonomi Sirkular
-
Tren Belanja Gen Z Lebih Doyan Beli Produk Kecantikan, Milenial Lebih Pilih Bayar Tagihan
-
Pentingnya Surat Keterangan Kerja Agar Pengajuan KPR Disetujui
-
Kurangi Hambatan Non Tarif, Bank Sentral di ASEAN Sepakat Terus Gunakan Mata Uang Lokal
-
Produksi Padi Indonesia Kalah dari Vietnam, Imbas Ketergantungan Pupuk Kimia?
-
Coca Cola PHK 600 Karyawan, Ini Alasannya yang Mengejutkan
-
Jadwal Lanjutan Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Rilis, Usai Drama Ini Tahap Berikutnya
-
Harga Emas Antam Hari Ini Belum Berubah, Masih Dijual Segini Per Gramnya
-
Pecahkan Rekor Dunia, Rumah Miliader Ini Punya Ruangan Salju Dibangun Rp33 Triliun