Suara.com - Beredar isu pemerintah akan menghapus bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Namun, hal tersebut dibantah oleh Wakil Ketua Komisi XII DPR Bambang Haryadi.
Politikus Partai Gerindra tersebut menegaskan, penghapusan subsidi BBM baru bisa menjadi kebijakan pemerintah bila telah disetujui DPR.
"Tidak ada wacana penghapusan subsidi. Mekanisme terkait subsidi harus mendapat persetujuan DPR RI. Karena subsidi itu melekat di APBN," kata Bambang Haryadi, Jumat (21/2/2025).
Sebaliknya, kata dia, Presiden Prabowo Subianto justru menekankan semua pemangku kebijakan untuk melindungi kebutuhan masyarakat kecil.
Soal tata kelola BBM, sambung Bambang, Presiden Prabowo menginginkan agar pihak yang menikmati subsidinya tepat sasaran.
"Presiden ingin subsidi tepat sasaran, dan sampai kepada masyarakat kecil yang berhak. Kita akui masih ada yang tidak tepat sasaran, tapi kita ke depan akan benahi agar tepat sasaran," katanya.
Bambang lantas menegaskan, "Bapak presiden bercita-cita ingin 'wong cilik podo gemuyu', jadi kami yakin Presiden akan selalu berdiri terdepan untuk melindungi rakyat kecil."
Ada pembelokan wacana
Tak hanya itu, Bambang juga menilai terdapat pihak tertentu yang membelokkan pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca Juga: Genjot Hilirisasi Petrokimia dan Gas Demi Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen era Prabowo
Ia menegaskan, pernyataan Luhut tidak dimaksudkan untuk menghapus subsidi BBM, melainkan membenahi skema tata kelolanya.
"Mungkin usul Pak Luhut, bukan penghapusan subsidi, tapi perbaikan skema agar subsidi tepat sasaran," kata dia.
Bahkan, dalam Raker tahun 2023 Komisi VII dan Menteri ESDM kala itu, Arifin tasrif, menyepakati penggunaan BBM subsidi Pertalite hanya untuk sepeda motor dan angkutan umum.
"Sementara Solar hanya diperuntukkan kepada angkutan umum dan angkutan sembako, nelayan dan petani," kata Bambang.
Untuk diketahui, Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan sempat memberikan pernyataan yang memberi sinyalemen tidak akan lagi ada BBM bersubsidi dalam dua tahun ke depan.
Sampai tahun 2027, Luhut menyebut semua BBM bisa diberlakukan satu harga di pasaran.
Luhut mengatakan, ke depannya subsidi tidak akan lagi berbasis komoditas, tapi bantuan langsung tunai alias BLT.
"Mungkin dalam waktu dua tahun kita bisa menuju ke satu harga, tidak ada lagi subsidi untuk barang, seperti BBM Solar atau apapun. Subsidi akan diberikan untuk orang-orang yang memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi," kata Luhut dalam acara Bloomberg Technoz Economic Outlook di Soehanna Hall, Jakarta Selatan, Kamis, 20 Februari 2025.
Berita Terkait
-
Genjot Hilirisasi Petrokimia dan Gas Demi Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen era Prabowo
-
Jakarta Memanas, Massa Aksi Indonesia Gelap Bakar Kaos Prabowo-Gibran!
-
Larang Kepala Daerah PDIP Ikut Retret usai Hasto Ditahan: Sinyal Megawati Tabuh Genderang Perang ke Prabowo?
-
Gibran Posting Titipan Lukisan Presiden Prabowo : Ubur-ubur Ikan Lele..
-
Analisis Said Didu Soal Indonesia Gelap: Prabowo Terkena Umpan, Jokowi Aman
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
Terkini
-
Ekonomi Dalam Negeri Makin Membaik Dorong IHSG Bergerak Menguat Hingga 1 Persen
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Erick Thohir Serahkan Urusan Merger Garuda Indonesia-Pelita Air ke Danantara
-
KRL di Surabaya Resmi Akan Dibangun, Dananya Pinjam dari Investor Jerman Rp 4,42 Triliun
-
Gelombang PHK Ancam Industri Rokok, Menkeu Purbaya Diminta Segera Bertindak
-
7 Lokasi Perumahan di Bogor, Harga Mulai 150 Jutaan Cocok untuk Karyawan Gaji UMR
-
PT Gag Nikel Kembali Operasikan Tambang di Raja Ampat, ESDM: Hanya untuk Evaluasi!
-
Anggaran Tak Cukup, Kemenhub Batal Perpanjang Operasional KRL Hingga Karawang
-
Tunggak Kewajiban BPJS Ketenagakerjaan, Kemnaker Panggil 41 Perusahaan di Jawa Barat
-
Tayangan Iklan Prabowo di Bioskop Sudah Dihentikan, Ini Alasannya