Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali masuk ke zona merah pada perdagangan Selasa (4/3/2025). Pada pembukaan perdagangan, IHSG melemah ke level 6.493,28 atau turun 0,40 persen.
Namun, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG terus kebakaran di level 6.438.85 pada pukul 09.40 WIB atau amblas 1,24 persen.
Pada waktu itu, saham yang diperdagangkan sebesar 3,43 miliar lembar saham dengan nilai transaksi Rp2,78 triliun, serta frekuensi 267,9 ribu kali.
Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman memprediksikan, IHSG tetap nyaman di zona merah pada perdagangan sepanjang hari ini.
"IHSG hari ini berpotensi terkoreksi kembali seiring pengenaan tarif US ke China 20 persen," ujar Fanny dalam keterangan tertulis, Selasa (4/3/2025).
Fanny melihat, Indeks-indeks Wall Street tertekan pada Senin (3/3). Setelah Presiden AS Donald Trump memastikan tarif impor baru akan diberlakukan. Indeks S&P 500 melemah 1,8 persen, Dow Jones Industrial Average merosot 649,67 poin (1,5 persen), dan Nasdaq Composite terkoreksi 2,6 persen yang disebabkan oleh penurunan saham Nvidia lebih dari 8 persen.
Wall Street sempat menguat pada sesi pagi, namun berbalik arah setelah Trump kembali menegaskan bahwa tarif 25% atas impor dari Meksiko dan Kanada akan mulai berlaku pada Selasa (4/3).
Selain itu, Trump juga menandatangani kebijakan baru yang menetapkan tarif tambahan 10 persen terhadap China. Di sisi lain, saham Nvidia mengalami penurunan tajam, diikuti oleh saham perusahaan kecerdasan buatan lainnya seperti Broadcom dan Super Micro Computer.
Bursa Saham Asia Mixed, di Tengah Investor Menanti Kejelasan Tarif Dagang Donald Trump. Bursa saham Asia Pasifik mixed pada Senin (3/3), seiring investor menanti kepastian mengenai rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif dagang pekan ini kepada mitra dagang utama AS.
Baca Juga: Kebijakan Tarif Trump Picu Kekhawatiran Pasar: Wall Street Anjlok, IHSG Siap-siap Turun Lagi?
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
Terkini
-
Neraca Dagang Surplus Terus Selama 64 Bulan, Bank Indonesia : Ekonomi Indonesia Makin Kuat
-
Pergerakan IHSG Hari Ini: Pasar Diuji, Faktor-faktor Ini Mungkin Jadi Penentu
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Subholding Gas Pertamina Integrasikan Energi Bersih dengan Pembangunan Desa Berkelanjutan
-
Hendi Prio Santoso dan Kontroversinya, Pernah Tunjuk Diri Sendiri Jadi Wakil Komisaris
-
Menko Muhaimin Tegaskan Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan, Dengar Aspirasi Pekerja Kreatif di NTT
-
Cek NI PPPK di Mola BKN Terkendala Error? Ini Solusinya
-
Isi Revisi RUU P2SK Baru: Pejabat BI Tidak Bisa Diberhentikan, Kecuali Gara-gara Ini
-
IHSG Berbalik Menguat, Cek Daftar Saham yang Cuan Pagi Ini
-
Kilang Minyak Dumai Pertamina Kebakaran, Operasional Terganggu?