Suara.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengakui memang tidak menurunkan harga tiket kereta api selama mudik lebaran. Hal ini berbeda dengan hargat tiket pesawat yang diberikan diskon hingga 14 persen.
EVP Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan, mayoritas layanan kereta api itu kelas ekonomi dan sebagian merupakan Public Service Obligation (PSO).
Untuk, layanan kereta api PSO ini sebagiannya biaya tiket ditanggung oleh pemerintah, sehingga harganya bisa terjangkau.
"Kalau ditanya kenapa kereta api tidak menurunkan tarif? Ya karena kita tidak menaikkan juga tarifnya," ujar Raden di Jakarta, Jumat (7/3/2025).
"Karena kalau kita lihat kelas kita itukan menang hampir 60 persen kelas ekonomi ya, walaupun sebagian komersial, sebagaian PSO ya. Jadi kenaikan di segmen ni tidak akan banyak perubahan dibandingkan weekend-wekend biasanya," sambung dia.
Meski tidak alami kenaikan, bilang Raden, KAI justru memberikan diskon tiket selama mudik lebaran. Sebab, dia menyebut, kereta setelah berangkat mudik, maka baliknya sepi penumpang.
"Bahkan kita memberikan diskon-diskon ya, karena memamg pola penumpang ini biasanya kalau arus mudik dan baliknya kosong," ucap dia.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan pemerintah hanya memberikan diskon tiket hanya pada transportasi udara di mudik lebaran. Kekinian, pemerintah tidak berencana untuk memberikan diskon tiket untuk transportasi kereta api, bus dan kapal laut.
Menurut dia, sebenarnya harga tiket kereta api, bus, dan kapal laut relatif murah, sehingga tidak perlu untuk ada insentif.
Baca Juga: Pelni Sediakan 60.212 Kursi Kapal Laut untuk Mudik Lebaran
"Yang ada diskon adalah moda transportasi udara, kalau moda lain karena sudah relatif sudah murah, tapi kita tidak menaikkan harga," ujar Dudy di Jakarta, Kamis (6/3/2025).
Dia menuturkan, meskipun tak ada diskon, pemerintah menyertakan mudik gratis pada ketiga moda transportasi tersebut. Sehingga, bagi yang tidak mampu bisa tetap mudik ke kampung halaman saat lebaran.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global
-
Menkeu Purbaya Minta Kepala BGN Jelaskan ke Publik soal Rendahnya Serapan Anggaran MBG