Ekosistem kuat ini didukung oleh investasi PMI yang bernilai lebih dari US$6,4 miliar sejak 2005. Sampoerna juga telah melakukan ekspor produk ke lebih dari 30 pasar di Asia Pasifik, termasuk untuk produk tembakau inovatif bebas asap IQOS/TEREA.
Pada saat yang bersamaan, Sampoerna memastikan produk tembakau hanya dipasarkan bagi konsumen dewasa yang memutuskan untuk menggunakan produk tembakau atau nikotin. Perusahaan terus mendorong kesadaran publik tentang larangan penjualan produk tembakau bagi anak di bawah umur 21 tahun.
Saat ini, Sampoerna bekerja sama dengan 1,5 juta mitra peritel dan telah mengedukasi para pengecer dengan memberikan informasi melalui surat edaran dan menempatkan materi Youth Access Prevention (YAP) di toko-toko.
Selain itu, Sampoerna terus mencari cara inovatif untuk berkontribusi bagi masyarakat luas termasuk UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Melalui "Sampoerna untuk Indonesia," perusahaan telah dan terus memberdayakan UMKM, termasuk toko kelontong.
Sampoerna menjalankan program pemberdayaan UMKM melalui Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC), sementara pendampingan bagi UMKM toko kelontong dilakukan lewat Sampoerna Retail Community (SRC).
SETC hadir sejak 2007 dan saat ini telah memberikan pelatihan terintegrasi dan pengembangan kapasitas bagi 97.000 UMKM di seluruh Indonesia. Beberapa UMKM binaan SETC juga berhasil ekspor melalui program business matching yang dilakukan bersama Kadin Indonesia.
Sedangkan SRC yang hadir sejak 2008 telah mendampingi lebih dari 250.000 UMKM di seluruh Indonesia. Anggota SRC mendapatkan manfaat lewat pemberdayaan terpadu yang meliputi edukasi, pengelolaan keuangan, pengembangan bisnis dan digitalisasi melalui AYO by SRC.
Setiap toko SRC juga memiliki Pojok Lokal yang dikhususkan untuk menjual produk UMKM sekitar lokasi toko. Pojok Lokal bertujuan membantu UMKM sekitar toko SRC untuk lebih mudah memasarkan produk.
Sekitar 90% anggota SRC telah berhasil mengadopsi digitalisasi yang pada akhirnya meningkatkan operasional mereka. Sedangkan, ekosistem digital AYO by SRC telah memfasilitasi transaksi lebih dari US$1 miliar dengan 11,5 juta transaksi.
Berdasarkan riset Kompas Gramedia Media tahun 2023, SRC telah menyumbang US$14,5 miliar per tahun bagi perekonomian nasional atau setara 11,4% dari PDB Ritel nasional tahun 2022.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai
-
Investor Asing Guyur Dana Rp 583,10 miliar ke Pasar Modal, IHSG Menghijau Selama Sepekan
-
Setelah Tak Naik, Pekerja-Pengusaha Ingin Menkeu Purbaya Moratorium Cukai Rokok 3 Tahun
-
Pemerintah Gandeng Modal Ventura Buka Akses Pendanaan Seluas-luasnya ke UMKM Jakarta
-
ESDM Sebut Ada SPBU Swasta yang BBM-nya Akan Kosong, Belum Sepakat dengan Pertamina?
-
Simulasi Cicilan Apple iPhone 17 Pakai PayLater
-
Pertamina Mulai Pasok BBM ke Vivo, Stok Bakal Mulai Normal?
-
Purbaya Tantang Balik Rocky Gerung: Kalau Ekonomi Tumbuh 5-6 Persen, Harus Minta Maaf ke Saya
-
Proyek Jalan Tol Japeksel Capai 90 Persen, Jakarta-Bandung Bisa Jadi 45 Menit
-
Setelah Jadi Buron Hampir 1 Tahun, Bos Investree Adrian Gunadi yang Gelapkan Rp 2,7 T Ditangkap