Suara.com - Pinjaman daring saat ini memiliki konotasi buruk, karena seringkali dianggap hanya sebagai beban utang dan membuat banyak korban.
Padahal, jika digunakan dengan bijak, pinjaman bisa menjadi alat yang bermanfaat untuk meningkatkan kondisi finansial dan mengembangkan usaha.
Bagi pemilik usaha, pinjaman dapat digunakan sebagai modal untuk memperluas bisnis, membeli peralatan baru, atau menambah stok barang agar usaha berkembang lebih cepat dan menguntungkan.
Namun, hal yang harus dipastikan yaitu pinjaman ini berasal dari platform pinjaman daring (Pindar) resmi dan berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Business Development Specialist DanaRupiah, Envey Yulita menjelaskan, mayoritas pendanaan yang diberikan berupa cash loan untuk kebutuhan multiguna. Meski demikian, sekitar 15-20 persen dari total pinjaman tetap dialokasikan untuk keperluan produktif.
"Dengan limit pinjaman mulai dari Rp400 ribu hingga Rp25 juta, DanaRupiah berusaha menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan pendanaan cepat dan fleksibel. Kehadiran Pindar menjadi angin segar bagi UMKM, membantu mereka bertahan dan berkembang di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat," ujarnya seperti dikutip, Selasa (11/3/2025).
Bagi para pelaku UMKM, memanfaatkan pinjaman dengan bijak bisa menjadi langkah strategis untuk mempercepat pertumbuhan bisnis.
Sementara, Bachruddin, pemilik usaha Es Kelapa Abi di Jakarta Selatan, adalah salah satu contoh nyata bagaimana Pindar bisa memberikan dampak positif bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Sejak 2008, ia mengelola usahanya dan meraih omzet hingga Rp500 ribu per hari. Namun, pandemi membuat bisnisnya mengalami penurunan drastis, hingga hanya mampu menghasilkan Rp200 ribu per hari.
Baca Juga: 5 Syarat Jadi Konsultan Pajak UMKM yang Bisa Punya Gaji Ratusan Juta
Menghadapi tantangan tersebut, pada akhir 2020 Bachruddin memutuskan mengajukan pinjaman melalui platform DanaRupiah. Pinjaman ini digunakannya untuk menambah modal usaha dan menjaga keberlangsungan bisnisnya. M
ulanya, Bacharuddin mengajukan pinjaman sebesar Rp2,5 juta, kemudian bertambah hingga Rp3 juta setiap bulannya.
"Saya sangat terbantu sekali dengan adanya pinjaman online karena syaratnya tidak memberatkan. Saya pertama kali mengajukan pinjaman ke DanaRupiah itu di tahun 2020. Karena memang hanya digunakan untuk menambah modal usaha, dan menjaga keberlangsungan usaha agar terus berjalan," pungkas Bacharuddin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak