Suara.com - Pertamina Port and Logistics (PPL), anak usaha Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan kepemimpinannya dalam bisnis pelabuhan berkelanjutan dengan meraih predikat Green & Smart Port 2025.
Capaian yang diberikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pangan ini menegaskan komitmen PPL dalam menerapkan teknologi ramah lingkungan guna mencapai target Net Zero Emission.
PPL telah mengimplementasikan berbagai inovasi, termasuk pengelolaan sumber daya air melalui sistem Rain Harvesting dan SWRO (Sea Water Reverse Osmosis), penerapan sistem 3R (Reduce, Reuse, Recycle) untuk limbah, serta efisiensi energi melalui penggunaan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) dan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap). Langkah-langkah ini membantu mendukung operasional pelabuhan tidak hanya efisien tetapi juga lebih ramah lingkungan.
Plt. Direktur Pertamina Port and Logistics, Albertus Anto Budi Santosa, menyampaikan bahwa penghargaan ini menjadi pemacu bagi PPL untuk terus berinovasi.
"Kami akan terus mengembangkan teknologi ramah lingkungan dalam rangka mencapai keberlanjutan dan target Net Zero Emission,” ungkapnya dikutip Jumat (14/3/2025).
Sebagai operator pelabuhan yang senantiasa memprioritaskan keselamatan kerja, PPL juga telah menerapkan alat angkat tersertifikasi standar migas, memiliki sertifikasi High Risk untuk bekerja di K3S, serta teknologi digital untuk optimalisasi operasional pelabuhan.
Sistem berbasis digital seperti Pertamina Shorebase Ultimate Technology (PESUT) dan Portal Realtime Integrated Data Enterprise (PRIDE) juga digunakan untuk meningkatkan efisiensi, keselamatan, dan keamanan pelabuhan.
Peningkatan standar tata kelola lingkungan dan energi juga dilakukan melalui pemanfaatan kendaraan listrik dan hybrid, serta sistem keamanan berbasis teknologi dengan pemantauan 24/7 melalui 26 titik CCTV. Dengan inovasi ini, PPL semakin memperkuat posisinya sebagai pelabuhan berstandar internasional yang mendukung keberlanjutan industri maritim Indonesia.
“Seluruh upaya yang kami lakukan, diharapkan dapat mengurangi dampak lingkungan dari sektor logistik dan pelayaran. Ke depannya, kami akan meningkatkan inovasi dan kerja sama dengan berbagai pihak guna mendukung transformasi industri maritim yang lebih berkelanjutan.” tutup Albertus.
Baca Juga: Terancam Diperiksa Lagi, Ini Alasan Kejagung Korek Peran Ahok soal Skandal Minyak Impor Pertamina
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Mulai Bangkit, Rupiah Makin Perkasa Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Daftar Konglomerat Kelas Kakap yang Beli Patriot Bond, Ada Barito Hingga Djarum
-
Sah! Kementerian BUMN Berubah Jadi Badan Pengatur BUMN
-
Lowongan Kerja dan Gaji PT KAI Commuter Oktober 2025, Ada 8 Posisi Lulusan D3 dan S1
-
Kilang Minyak Dumai Kebakaran, Stok BBM Pertamina Gimana?
-
AI Jadi Kunci Efisiensi Bisnis, Produktivitas Perusahaan Bisa Naik 40 Persen
-
Uang Pensiun DPR Digugat, Berapa Nominal yang Diterima Pensiunan DPR per Bulan?
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Neraca Dagang Surplus Terus Selama 64 Bulan, Bank Indonesia : Ekonomi Indonesia Makin Kuat