Suara.com - GoPay merupakan dompet digital (e-wallet) yang dikembangkan oleh Gojek, sebuah perusahaan teknologi asal Indonesia.
GoPay berfungsi sebagai alat pembayaran elektronik yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan berbagai transaksi tanpa uang tunai.
GoPay pertama kali diperkenalkan pada tahun 2016 sebagai bagian dari ekosistem Gojek untuk memudahkan pembayaran dalam aplikasi.
Seiring waktu, GoPay berkembang menjadi salah satu dompet digital terpopuler di Indonesia, bersaing dengan layanan seperti OVO, DANA, dan ShopeePay.
Pengguna bisa mengisi saldo GoPay melalui berbagai metode, termasuk transfer bank (seperti BNI), minimarket, atau driver Gojek.
Fitur utama GoPay meliputi kemudahan penggunaan, promo cashback, dan integrasi dengan layanan Gojek serta mitra lainnya. Saldo GoPay juga dilindungi dengan PIN atau autentikasi untuk keamanan.
Kemudahan top up GoPay menjadi salah satu keunggulan layanan ini, karena GoPay menyediakan berbagai opsi yang fleksibel dan mudah diakses oleh penggunanya.
Bisa melalui mobile banking, internet banking, atau ATM dari berbagai bank seperti BNI, BCA, Mandiri, BRI, dan lainnya.
Contohnya, via BNI Mobile Banking hanya perlu masuk ke menu "Transfer Virtual Account", masukkan kode GoPay (70001 + nomor HP), dan nominal.
Lantas berapa biaya top up GoPay dengan nominal Rp 500 ribu via BNI? Berikut ulasannya.
Biaya admin untuk top up GoPay sebesar 500 ribu (Rp 500.000) via BNI tergantung pada metode yang digunakan, tetapi berdasarkan informasi umum dari layanan BNI, berikut rinciannya:
- BNI Mobile Banking: Biaya admin biasanya Rp 1.000 per transaksi, dengan minimal top up Rp 10.000.
Jadi, untuk nominal Rp 500.000, biaya admin tetap Rp 1.000.
- ATM BNI: Biaya admin juga Rp 1.000 per transaksi, dengan minimal top up Rp 10.000. Untuk Rp 500.000, biaya admin tetap Rp1.000.
Jadi, jika kamu melakukan top up GoPay Rp 500.000 via BNI (baik melalui BNI Mobile Banking maupun ATM BNI), total yang harus dibayar adalah Rp 501.000 (Rp 500.000 + Rp 1.000 biaya admin).
Pastikan saldo rekeningmu mencukupi untuk nominal tersebut. Pastikan saldo rekeningmu mencukupi untuk nominal tersebut.
Berita Terkait
-
BNI Raih Dua Penghargaan Internasional atas Pengembangan SDM melalui BNI Corporate University
-
Dompet Digital Jadi Senjata Utama Lawan Judi Online
-
BNI Gelar RUPSLB, Mantapkan Transformasi dan Tata Kelola Hadapi 2026
-
BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 Lewat Asian Le Mans Series
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!
-
Bank Mandiri Dorong Akselerasi Inklusivitas, Perkuat Ekosistem Kerja dan Usaha Ramah Disabilitas