Suara.com - Pencairan Tunjangan Profesi Guru (TPG) selalu menjadi momen yang dinantikan oleh para tenaga pendidik, terutama bagi guru-guru yang baru pertama kali menerimanya. Tahun 2025, guru lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Piloting angkatan 1, 2, dan 3 tahun 2024 menjadi penerima baru TPG.
Namun, proses pencairan tunjangan ini tidak semudah yang dibayangkan. Banyak tahapan yang harus dilalui agar data guru valid dan tunjangan dapat dicairkan langsung ke rekening masing-masing.
Salah satu kendala yang dihadapi oleh guru PPG Piloting adalah nomor rekening yang belum muncul di sistem Info GTK. Padahal, nomor rekening ini merupakan syarat penting untuk pencairan TPG.
Pusat Layanan Pembayaran Pendidikan (Puslabdik) bertanggung jawab untuk membuatkan rekening bagi penerima baru TPG. Namun, hingga saat ini, masih banyak guru yang nomor rekeningnya belum terdaftar di Info GTK, hal ini lantas menjadi penyebab yang menghambat proses pencairan tunjangan.
Kendala dan Upaya Penyelesaian
Operator Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan penjelasan terkait hal ini dalam sebuah webinar yang disiarkan melalui kanal YouTube Ditjen GTK. Dijelaskan bahwa terdapat 1,4 juta guru penerima baru TPG pada tahun 2025.
Memproses data sebanyak itu bukanlah hal yang mudah, terlebih jika masih ditemukan ketidaksesuaian data antara yang diinput oleh guru dengan rekomendasi yang sesuai dengan ketentuan.
Selain itu, proses verifikasi dan konfirmasi oleh pihak bank juga memakan waktu yang tidak sebentar. Kendala ini seringkali menjadi penyebab utama lambatnya pencairan TPG.
Jika nomor rekening belum muncul di Info GTK, kode status akan tetap menunjukkan angka 13. Padahal, untuk dapat mencairkan TPG, kode status harus berubah menjadi 08. Hal ini menambah kecemasan para guru yang menunggu tunjangan tersebut.
Baca Juga: Sebut Preman Berkedok Ormas Selalu Berulah, Komisi III DPR: Mereka Merasa Penguasa Wilayah
Solusi dari Ditjen GTK
Menyikapi kendala yang masih sering terjadi ini, Ditjen GTK saat ini sudah menyiapkan solusi untuk memastikan proses pencairan TPG dapat berjalan lancar.
Salah satu solusi yang ditawarkan adalah menyediakan form atau menu khusus di sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) untuk menginput nomor rekening secara mandiri. Solusi ini akan digunakan jika proses verifikasi dan pembuatan rekening oleh Puslabdik tidak dapat diselesaikan sesuai tenggat waktu yang ditentukan.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) juga menegaskan bahwa TPG akan dicairkan sebelum Hari Raya Idul Fitri 2025. Hal ini menjadi komitmen pemerintah untuk memastikan kesejahteraan guru, terutama dalam momen penting seperti Lebaran. Namun, para guru diminta untuk bersabar dan terus memantau informasi resmi dari Ditjen GTK.
Proses pencairan TPG yang rumit dan memakan waktu memang menjadi tantangan tersendiri bagi para guru. Namun, upaya yang dilakukan oleh Ditjen GTK untuk menyediakan solusi menunjukkan komitmen pemerintah dalam memprioritaskan kesejahteraan tenaga pendidik. Dengan adanya menu input nomor rekening mandiri di Dapodik,harapan ke depan, proses pencairan TPG dapat lebih efisien dan tepat waktu.
Para guru juga diimbau untuk aktif memeriksa dan memperbarui data mereka di sistem Dapodik agar tidak ada kendala teknis yang menghambat pencairan tunjangan. Kolaborasi antara pemerintah, bank, dan para guru menjadi kunci utama untuk memastikan TPG dapat diterima tepat waktu. Dengan demikian, diharapkan para guru dapat lebih fokus pada tugas mulia mereka dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa tanpa terbebani oleh masalah administratif.
Berita Terkait
-
Kabar Gembira Buat Para Guru! THR Cair, Ada Tambahan Gaji dan Tunjangan Sertifikasi
-
Sejarah THR di Indonesia, Berawal dari Persekot Hingga Menjadi Hak Pekerja
-
THR Cepat Ludes? Hindari 7 Kesalahan yang Bikin Cepat Habis Sebelum Lebaran
-
Ancam Demo Besar-besaran Gegara THR Belum Cair, Guru di Gorontalo Siap Duduki Kantor Bupati
-
Sebut Preman Berkedok Ormas Selalu Berulah, Komisi III DPR: Mereka Merasa Penguasa Wilayah
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Fenomena Flying Stock COIN: Adik Prabowo Masuk, Saham Sudah Terbang 3.990 Persen Pasca IPO
-
Dari Industri Kripto untuk Negeri: Kolaborasi Kemanusiaan Bantu Korban Banjir Sumatera
-
Lama Tak Ada Kabar, Sri Mulyani Ternyata Punya Pekerjaan Baru di Luar Negeri
-
Waspada BBM Langka, ESDM Singgung Tambahan Kuota Shell, Vivo, BP-AKR 2026
-
Daftar Pemegang Saham Superbank (SUPA), Ada Raksasa Singapura dan Grup Konglo
-
COIN Siap Perkuat Transparansi dan Tata Kelola Industri Kripto Usai Arsari jadi Investor Strategis
-
Alasan Arsari Group Pegang Saham COIN
-
Survei: Skincare Ditinggalkan, Konsumen Kini Fokus ke Produk Kesehatan
-
IHSG Rebound Balik ke 8.700, Cek Saham-saham yang Cuan
-
Mendag Pastikan Negosiasi Tarif dengan AS Masih Berjalan