Suara.com - Para guru di Indonesia kembali mendapatkan pembaruan informasi terkait pencairan tunjangan sertifikasi untuk triwulan pertama tahun 2025. Melalui saluran resmi Info GTK yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, disampaikan sejumlah pengumuman penting mengenai proses validasi data dan persiapan pencairan dana.
Pesan tersebut memastikan bahwa meskipun terdapat berbagai spekulasi, proses validasi tidak berkaitan dengan perubahan nomor rekening penerima tunjangan.
Validasi Data dan Rekening Tunjangan: Dua Hal yang Berbeda
Salah satu poin utama yang ditekankan oleh Operator Info GTK adalah bahwa proses validasi data yang sedang berlangsung tidak memengaruhi nomor rekening para guru. Validasi ini mencakup beberapa aspek kriteria kelayakan, seperti:
- Pemenuhan jam mengajar
- Tugas tambahan yang diampu
- Kelengkapan data pribadi (NIK, NUPTK, NPWP)
- Gaji pokok dan perhitungan tunjangan
Operator menegaskan bahwa meskipun beredar berbagai informasi tidak jelas di media sosial, para guru tidak perlu khawatir mengenai perubahan rekening. Mereka juga mengingatkan agar pendidik hanya mengikuti informasi dari sumber resmi dan tidak terpengaruh oleh isu hoax.
Saat ini, sistem Info GTK sedang dalam tahap pemeliharaan dan perbaikan untuk memastikan kelancaran proses pencairan. Pihak operator memastikan bahwa semua informasi terkait rekening akan disampaikan sesuai prosedur dari bank mitra.
Dalam pengumuman lebih lanjut, Info GTK menyatakan bahwa sedang disiapkan solusi khusus untuk memastikan dana tunjangan dapat cair tepat waktu. Meskipun proses ini membutuhkan waktu, pihak operator berkomitmen untuk menyelesaikan semua kendala teknis yang muncul.
Awalnya, validasi data direncanakan selesai pada 23 Maret 2025, namun mengalami penundaan karena adanya pemeliharaan sistem dan proses penarikan data yang masih berlangsung. Operator meminta guru untuk tidak berharap pada perubahan rekening, karena hal tersebut tidak berkaitan dengan validasi.
Mengelola data lebih dari 1,5 juta guru di 500 kabupaten/kota di seluruh Indonesia bukanlah pekerjaan mudah. Operator Info GTK mengungkapkan beberapa kendala yang dihadapi, antara lain:
Baca Juga: Tunjangan Profesi Guru Bertambah! Jadi Dua Kali dalam THR dan Gaji 13 Tahun Ini
- Format data yang tidak seragam dari berbagai daerah
- Karakter data yang hilang atau tidak lengkap
- Koordinasi dengan lebih dari 100 bank yang memiliki kebijakan berbeda
Meskipun tantangan ini cukup besar, pemerintah menegaskan tidak ada niat untuk menunda pencairan tunjangan. Justru, dengan menarik proses validasi langsung ke pusat, diharapkan dana dapat cair lebih cepat tanpa melalui proses birokrasi di tingkat daerah.
Dalam kesempatan ini, operator Info GTK memohon pengertian dari para guru agar memberikan waktu bagi tim teknis untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Mereka mengakui bahwa proses ini sangat berat, bahkan beberapa staf harus mengorbankan waktu keluarga demi memastikan data valid.
Pihak operator juga menegaskan bahwa tidak ada hak guru yang akan hilang, kecuali bagi yang memang tidak memenuhi syarat. Mereka meminta agar tidak ada tuduhan yang tidak berdasar, karena semua kendala yang muncul bersifat teknis, bukan kesengajaan untuk menunda pencairan.
Update Terkini: Penarikan Data Tahap Keempat Dimulai
Per 23 Maret 2025, penarikan data tahap keempat telah dimulai. Beberapa data yang sebelumnya tidak valid, terutama terkait rekening yang tidak terdaftar, sedang dalam proses perbaikan. Operator memastikan bahwa guru yang datanya sudah benar akan segera menerima tunjangan sesuai jadwal.
Para guru diimbau untuk terus memantau saluran resmi Info GTK agar tidak ketinggalan informasi terbaru. Meski ada penundaan, pemerintah memastikan bahwa semua masalah akan diselesaikan dengan langkah-langkah yang telah direncanakan.
Berita Terkait
-
Rayakan International Womens Day, WEWAW Ajarkan Guru PAUD Membuat Materi Belajar dengan AI
-
THR Belum Cair? Disnaker Bangka Belitung Buka Posko Pengaduan, Ini Lokasinya!
-
Ria Ricis Bagi-Bagi THR Buket Uang Pecahan Rp100 Ribu ke Karyawan, Netizen: Info Loker Bu!
-
Soroti Militerisme di Papua usai Guru Dibunuh OPM, Begini Kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti
-
Tunjangan Profesi Guru Bertambah! Jadi Dua Kali dalam THR dan Gaji 13 Tahun Ini
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Antam Impor 30 Ton Emas dari Singapura, DPR Minta Kemendag dan Kemenperin Batasi Ekspor Emas
-
Inalum Akan Ambil Alih Tambang Bauksit Antam
-
Indonesia Pasar Kripto Terbesar Kedua di Asia Pasifik
-
Antrean Haji Semakin Panjang, Perencanaan Keuangan Sejak Belia Kian Penting
-
BRI Resmikan Regional Treasury Team Medan untuk Perkuat Layanan Keuangan di Sumatera
-
Mengenal Cropty Wallet, Dompet Kripto bagi Pemula yang Antiribet dan Hadirkan Berbagai Keunggulan
-
Penambangan Tanpa Izin Jadi Ancaman, Kopsindo Dukung Pemerintah untuk Lakukan Penertiban
-
Rupiah Ditutup Menguat Senin Sore, Ini Pemicunya
-
Adrian Gunadi Telah Ditangkap, Daftar Tersangka Kasus di Sektor Keuangan yang Masih Buron
-
Antam Impor 30 Ton Emas dari Singapura dan Australia