Suara.com - Tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) raksasa, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) sudah mengumumkan pembagian dividen dengan total nilai fantastis, mencapai lebih dari Rp109,19 triliun dari laba tahun buku 2024.
Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) masing-masing bank yang digelar pada awal pekan ini hingga teranyar diumumkan BBNI pada Rabu (26/3/2025).
Pembagian dividen ini menjadi sorotan utama dalam pasar modal Indonesia, mengingat kontribusi signifikan Himbara terhadap perekonomian nasional. Berikut adalah rincian pembagian dividen dari masing-masing bank:
1. BRI: Membagikan 85% dari laba bersih 2024 atau Rp51,74 triliun sebagai dividen, setara dengan Rp345 per lembar saham.
2. Mandiri: Membagikan 78% dari laba bersih 2024 atau Rp43,5 triliun, setara dengan Rp466,18 per lembar saham.
3. BNI: Membagikan 65% dari laba bersih 2024 atau Rp13,95 triliun, setara dengan Rp374,06 per lembar saham.
Dari total dividen yang dibagikan, sebagian besar akan masuk ke Danantara sebagai pengendali utama perusahaan BUMN saat ini.
Pembagian dividen yang besar ini memiliki implikasi ekonomi yang signifikan. Pertama, dividen yang diterima oleh pemerintah, sebagai pemegang saham mayoritas, akan disetorkan ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Dana ini akan digunakan untuk investasi jangka panjang, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Nanti peran dari treasury untuk memastikan dana itu juga terinvestasikan dengan baik dan benar, sebelum masuk ke investasi jangka panjang," ungkap Rosan Roeslani, CEO Danantara.
Kriteria investasi yang akan ditetapkan meliputi jangka waktu, dampak terhadap peningkatan ekspor impor, dan peningkatan daya saing Indonesia. Dengan demikian, dividen dari Himbara tidak hanya memberikan keuntungan bagi pemegang saham, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Dari sisi pasar modal, pembagian dividen yang besar ini dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap kinerja dan prospek perbankan nasional. Hal ini dapat mendorong peningkatan investasi di sektor perbankan, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada perekonomian secara keseluruhan.
Baca Juga: BNI Tebar Dividen Rp13,95 Triliun, Mayoritas untuk Negara
Selain itu, pembagian dividen ini juga memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Sebagian dari dividen akan diterima oleh investor ritel, termasuk dana pensiun dan reksa dana, yang akan meningkatkan pendapatan mereka. Hal ini dapat mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga, yang merupakan salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi.
Asal tahu saja, sejak perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) masuk ke dalam Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), maka dividen yang dikeluarkan oleh setiap BUMN dengan sendirinya akan masuk ke Danantara.
Nantinya, kriteria investasi akan ditetapkan, mulai dari jangka waktunya, dampaknya untuk meningkatkan ekspor impor, dan agar Indonesia memiliki daya saing. Dana yang masuk secara bertahap melalui dividen ini akan digunakan untuk investasi ke depan.
Ekonom Keuangan dan Praktisi Pasar Modal Hans Kwee menyampaikan bahwa pembagian dividen dengan nilai yang tinggi oleh Himpunan Bank Milik Negara (Himbra) akan memberikan dampak positif bagi Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Sebelumnya, BPI Danantara telah mendapatkan sentimen positif pasca resmi terbentuknya susunan pengurus, yang diisi oleh tokoh- tokoh domestik dan global yang berpengalaman pada sektor keuangan, investasi dan pengelolaan dana.
“Saat ini respon pasar positif, karena dividen tinggi dan tokoh- tokoh yang diumumkan memimpin Danantara dapat dipercaya,” ujar Hans dikutip Antara.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T