Suara.com - Pasar modal Indonesia mengalami turbulensi pada perdagangan Selasa (8/4/2025) menyusul libur panjang Lebaran. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 5.996, mengalami pelemahan sebesar 7,9% dari penutupan sebelumnya. Meski menunjukkan perbaikan dari level terendah hari ini, kinerja bursa tetap tercatat sebagai salah satu yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Berdasarkan pantauan Redaksi Suara.com melalui aplikasi RTI Business, IHSG sempat terjun bebas sebesar 9,19% atau 598,55 poin saat pembukaan perdagangan pagi hari, menyentuh level terendah di 5.912. Volatilitas ekstrem ini memaksa Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil langkah penghentian sementara perdagangan (trading halt) pada awal pembukaan pasar pada pukul 09.00 WIB untuk meredam kepanikan pasar.
Menanggapi gejolak pasar, Presiden Prabowo Subianto memberikan keterangan yang cukup memicu perdebatan. Dalam pernyataannya, Prabowo menegaskan bahwa fundamental ekonomi Indonesia jauh lebih kuat mengesampingkan besarnya fluktuasi yang terjadi di pasar modal.
"Saya nggak terlalu takut sama pasar modal karena Indonesia punya kekuatan. Kita jangan punya rasa rendah diri. Kita kayaknya diprogram bangsa kita, elite kita juga bahwa kita ini lemah, kita kalah, kita ini dijajah," ungkap Prabowo dalam agenda wawancara bersama 7 jurnalis senior, dikutip dari Kanal Youtube Narasi newsroom, Selasa (8/4/2025).
Politisi Parta Gerindra itu menambahkan, saat seseorang investasi di pasar modal cenderung mencari untung dengan cepat. Berbeda dengan investasi langsung (direct investment).
"Pasar modal itu adalah pasar, pasar saham. Pasar saham itu dipengaruhi oleh mekanisme pasar, kadang-kadang naik, kadang-kadang turun. Ada siklus dan itu berjalan. Orang yang masuk pasar saham dia itu cari untung secepat-cepatnya," sebut Prabowo.
"Bedanya adalah ini cari untung cepat. Kalau ini (direct investment) dia punya rencana. Saya bikin pabrik. Bahan bakunya ini. Bahan baku bauksit, bahan baku batubaralah. Ini bahan baku, ini pabrik, ini distribusi, marketing, ini untung saya 5 tahun, 10 tahun, 30 tahun. Ya. Jadi kita bedakan," imbuhnya.
Presiden Prabowo Subianto menyatakan keyakinannya terhadap kekuatan fundamental ekonomi Indonesia. Dalam pandangannya, fluktuasi pasar saham tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi riil perekonomian. "Ketika pasar saham turun, semua ramai berkomentar negatif. Tapi saat naik kembali, tak ada yang membahasnya," ujar Prabowo.
Ia memberikan contoh kondisi pasar saham di Amerika Serikat yang menurutnya juga mengalami penurunan, namun Presiden Donald Trump tetap optimis karena yakin dengan kebijakan penguatan ekonomi yang diambil.
Baca Juga: Prabowo Sebut Kebijakan Tarif Impor Trump Bikin Banyak Negara Cemas
"Begitu pula dengan kita. Saya tidak terlalu khawatir dengan gejolak pasar modal karena Indonesia memiliki pondasi ekonomi yang kuat. Kita tidak perlu merasa inferior," tegasnya.
Pernyataan serupa pernah disampaikan Prabowo akhir 2024 lalu. Saat itu, ia menyamakan investasi saham di Bursa Efek Indonesia dengan aktivitas spekulatif bagi investor kecil.
"Bagi masyarakat biasa, bermain saham dengan modal terbatas ibarat berjudi. Yang diuntungkan biasanya pemain besar dengan akses informasi dan teknologi canggih," jelasnya dalam Pembukaan Sidang Tanwir Muhammadiyah 2024.
Prabowo mengingatkan ancaman yang pernah diterimanya dari kalangan pelaku pasar saham selama kampanye pilpres, terkait program Makan Bergizi Gratis yang dikhawatirkan mempengaruhi indeks saham.
"Saya dan mayoritas rakyat di pedesaan tidak memiliki saham. Jika saham turun, yang terkena dampak adalah para pelaku bursa," tandasnya.
Berita Terkait
-
IHSG Bergejolak, Prabowo Sesumbar: Saya Tidak Takut dengan Pasar Modal
-
Andhe-andhe Lumut: Langgam Tentang Loyalitas, Kejujuran, dan Self Confident
-
Tegaskan Tak Antikritik, Prabowo Boyong Menteri-menteri Ini untuk Paparkan Kondisi Terkini
-
Prabowo Sebut Kebijakan Tarif Impor Trump Bikin Banyak Negara Cemas
-
Hendri Satrio Prediksi Prabowo Akan Reshuffle Kabinet Besar-besaran Setelah Temui Megawati
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
INET Umumkan Rights Issue Jumbo Rp1,78 Triliun, Untuk Apa Saja Dananya?
-
Tukad Badung Bebas Sampah: BRI Gandeng Milenial Wujudkan Sungai Bersih Demi Masa Depan
-
Lowongan Kerja KAI Properti untuk 11 Posisi: Tersedia untuk Semua Jurusan
-
Cukai Tembakau Tidak Naik, Ini Daftar Saham yang Diprediksi Bakal Meroket!
-
BRI Peduli Salurkan Ambulance untuk Masyarakat Kuningan, Siap Layani Kebutuhan Darurat!
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?