Suara.com - Pemerintah memastikan akan terus memberikan kualitas sumber daya manusia Indonesia saat bekerja ke luar negeri. Apalagi, Pekerja Migran Indonesia (PMI) ini banyak menyumbang devisa untuk negara saat bekerja di negara asing. Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding pun menargetkan pekerja Indonesia yang dikirim ke luar negeri lebih tinggi.
Dia menargetkan bisa menempatkan hingga 425 ribu pekerja migran. Jika target ini tercapai, maka proyeksi penerimaan remitansi diperkirakan menembus angka Rp433,6 triliun.
“Kalau kami bisa menempatkan 425 ribu pekerja migran, maka insya Allah, itu akan ada sekitar Rp433,6 triliun,” kata dia di gedung Kemenkeu, Senin (21/4/2025).
Jika jumlah penempatan hanya mencapai 350 ribu orang, maka potensi devisa yang masuk akan berada di kisaran Rp300 triliun. “Tapi kalau dia tetap di angka misalnya hanya 350 ribu, ya naik sedikit lah, naik sekitar Rp300 triliun lah,” jelasnya.
Sedangkan devisa dari remitansi yang sudah masuk pada di tahun 2024 mencapai Rp253,3 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti dari Jawa Timur, disusul oleh Jawa Barat, Jawa Tengah, serta Nusa Tenggara Barat (NTB). Sedangkan negara tujuan kerja yang paling banyak memberikan sumbangan remitansi masih didominasi oleh Malaysia, Arab Saudi dan Hong Kong.
“Kalau data yang ada, devisa yang sudah masuk 2024 itu Rp253,3 triliun. Dan daerah-daerah penyumbang terbanyak itu dari daerah Jawa Timur, karena mereka pekerja migran paling besar di sana,” bebernya.
Dia menambahkan untuk pekerjaan perempuan di daerah luar negeri itu ada 624.098. Artinya, komposisi ini tentu membantu ekonomi daerah serta nasional. Apalagi, pengirima PMI terus meningkat setiap tahunnya. "Datanya nyata ekonomi keluarga, membantu ekonomi daerah, membantu ekonomi nasional. Baik dari sisi pemerintahan maupun dari sisi pengurangan kemiskinan. Kalau yang saya baca, setiap peningkatan jumlah dedikasi yang masuk ke negeri 70%, bahkan angka kemiskinan akan berkurang menjadi 3,5%. Setiap penyerapan tenaga kerja Rp. 800 ribu, maka pertumbuhan ekonomi secara tidak langsung sama dengan satu per tahun," imbuhnya.
Oleh karena itu, PMI harus dilindungi dikarenakan merupakan pahlawan negara. Untuk itu, pemerintah terus bertanggung jawab serta melindungi para pekerja Indonesia yang bekerja di luar negeri.
"Mereka ini harus, karena mereka tidak sebuah pahlawan, mereka harus kita lindungi. Mereka harus kita layan dengan baik, kita jaga dengan baik. Salah satu upaya perlindungan kita adalah, secara tanggung, yang tidak berakhir adalah mereka harus mendapatkan edukasi.
Baca Juga: OJK: PMI Banyak Kena Penipuan Hubungan Asmara
Sementara itu,, Otoritas Jasa Keuangan memiliki peran penting dalam mengawasi dan melindungi TKI (Tenaga Kerja Indonesia) terkait investasi. Serta memberikan edukasi, pengawasan, dan penanganan atas potensi investasi bodong yang melibatkan TKI, serta mendorong pemanfaatan transaksi non-tunai.
Sebab, PMI sebagai penyumbang cadangan devisa negara, terutama dalam meningkatkan kemampuan literasi dan edukasi terkait sektor keuangan, terutama sistem pembayaran.
"Ini salah satu bentuk komitmen OJK untuk berkontribusi ya, untuk memberikan pembekalan kepada mas-mbak para calon PMI. Karena mas-mbak ini dibilang sebagai pahlawan negara, pahlawan bangsa yang banyak memberikan devisa dan lain-lain," tandasnya.
Sebagai informasi,Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau juga dikenal sebagai migrant worker, adalah individu yang pergi ke luar negeri untuk bekerja dan mendapatkan upah. PMI memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, khususnya dalam menyumbang devisa melalui remitansi atau kiriman uang dari luar negeri. Terlebih PMI atau pekerja migran merupakan satu dari 10 segmen prioritas yang diberikan edukasi dan literasi keuangan.
Berita Terkait
-
Bahlil Sebut B40 Telah Buat Hemat Devisa Negara Rp 93,43 Triliun
-
Bahlil: Impor Minyak 1 Juta Barel per Hari Bikin Devisa Negara 'Bocor' Rp 776 Triliun per Tahun
-
Sebut Partai Pro Pekerja, Begini Strategi PDIP Beri Perlindungan PMI
-
Masalah PMI jadi Fokus Utama, Megawati Wanti-wanti: Proses Pemulangan jangan Ditunda-tunda
-
Sidang Korupsi PMI Palembang, Fitrianti Agustinda dan Suami Didakwa
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan Rp40,7 T Dana Menkeu Purbaya
-
Siap Perang Lawan Mafia Impor Pakaian Ilegal, Menkeu Purbaya: Saya Rugi Kalau Musnahin Doang!
-
Bahlil Minta Pemda Hingga BUMD Beri Pendampingan Pelaku Usaha Sumur Rakyat
-
Alasan IHSG Rontok Hampir 2 Persen pada Perdagangan Hari Ini
-
Tingkatkan Kompetensi SDM Muda, Brantas Abipraya & Kemnaker Jaring 32 Lulusan Terbaik se-Indonesia
-
Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 37,7 Triliun Hingga Kuartal III-2025
-
5 Opsi Leasing untuk Cicilan Mobil Baru dan Bekas, Bunga Rendah
-
LPKR Manfaatkan Momentum Tumbuhnya Sektor Properti untuk Cari Pundi-pundi Cuan
-
Intip Strategi PIS Kembangkan SDM di Sektor Migas dan Perkapalan
-
Padahal Labanya Melonjak 44 Persen, Tapi Saham Perusahaan Haji Isam JARR Melempem