Dia menambahkan, dari pasar komoditas, harga minyak menguat hampir 2 persen menyusul serangkaian sanksi baru untuk Iran.
Valdy mengatakan, ekspektasi berlanjutnya rebound harga minyak dan batubara serta ekspektasi dividen dengan yield besar pada saham-saham energi tersebut.
Dengan koreksi harga emas yang masih, penguatan harga gold-related stocks mungkin lebih terbatas (23/4). Sementara isu dividen dan ekspektasi pemulihan permintaan masih akan menopang penguatan harga saham-saham energi.
Sementara, Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman mengatakan, dari sisi Bursa saham Asia-Pasifik beragam pada Selasa (22/4), di tengah pelemahan pada Wall Street setelah Presiden AS Donald Trump kembali melancarkan tekanan terhadap Ketua The Fed Jerome Powell.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 turun 0,17 persen sedangkan Topix menguat 0,13 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,07 persen, sedangkan indeks Kosdaq naik 0,09 persen.
Kemudian, indeks S&P/ASX 200 Australian turun tipis 0,03 persen, Hang Seng Hong Kong naik 0,40 persen, Taiex Taiwan melemah 1,64 persen, CSI 300 China turun tipis 0,02 persen.
Di domestik, BPS melaporkan pada Maret 2025 neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar USD 4,33 miliar atau naik sebesar USD 1,23 miliar secara bulanan.
Fanny menuturkan, meski IHSG kemarin ditutup naik 1,43 persen, disertai dengan aksi jual asing Rp176 Miliar. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBCA, ANTM, BMRI, PANI dan BRIS.
"IHSG hari ini potensi bergerak sideways menunggu keputusan BI Rate hari ini," kata dia dalam risetnya.
Baca Juga: IHSG Berpeluang Terus Bertahan di Zona Hijau, Ini Saham-saham yang Bisa Dicermati
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
-
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Penguatan Ekosistem Pekerja Kreatif di Konferensi Musik Indonesia 2025
-
Kementerian ESDM Akan Putuskan Sanksi Freeport Setelah Audit Rampung
-
Indonesia Tambah Kepemilikan Saham Freeport, Bayar atau Gratis?
-
Kripto Bisa Sumbang Rp 260 Triliun ke PDB RI, Ini Syaratnya
-
Duta Intidaya (DAYA) Genjot Penjualan Online di Tanggal Kembar
-
4 Fakta Penting Aksi BUMI Akuisisi Tambang Australia Senilai Rp 698 Miliar
-
IHSG Diwarnai Aksi Ambil Untung, Tapi Berakhir Menguat Tipis
-
3 Alasan Pabrik Sepatu BATA Setop Produksi Sepatu, Benarkah Terancam Pailit?
-
Di tengah Keterbatasan, Perempuan Ini Hadirkan Layanan AgenBRILink di Kepulauan Mentawai