Suara.com - Kabar kurang sedap bagi para pelanggan setia Lulu Hypermarket di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD). Raksasa ritel asal Timur Tengah yang merupakan bagian dari LuLu Group International ini dikabarkan akan menghentikan operasionalnya secara permanen di gerai BSD City pada tanggal 30 April 2025 mendatang.
Penutupan ini tentu menimbulkan pertanyaan besar dan kekecewaan di kalangan konsumen yang selama ini menjadikan Lulu Hypermarket sebagai salah satu destinasi belanja utama.
Lulu Hypermarket merupakan bagian dari gurita bisnis ritel LuLu Retail, yang juga menaungi berbagai format toko mulai dari supermarket hingga pusat perbelanjaan megah.
LuLu Group International sendiri dikenal sebagai salah satu pemain kunci di industri ritel global, dengan Yusuff Ali sebagai sosok sentral yang menjabat sebagai CEO dan pemilik utama. Ekspansi Lulu Group ke Indonesia, termasuk kehadiran Lulu Hypermarket di BSD, sempat disambut antusiasme tinggi karena menawarkan beragam produk impor dan lokal dengan skala yang besar.
Melansir dari Forbes, Yusuff Ali mengelola LuLu Retail dengan pendapatan US$ 7,3 miliar. Ia memiliki 240 hypermarket, supermarket, dan pusat belanja dari Lulu Retail.
Melansir Yusuff Ali memiliki kekayaan bersih US$ 5,6 miliar atau Rp 93,30 triliun. Kekayaan itu membawanya berada di posisi 616 orang terkaya di dunia dan termasuk 39 orang terkaya di India.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak LuLu Group International maupun manajemen Lulu Hypermarket Indonesia terkait alasan pasti di balik penutupan gerai strategis di BSD ini.
Namun, berbagai spekulasi mulai bermunculan di kalangan pengamat ritel dan masyarakat. Beberapa menduga bahwa persaingan yang semakin ketat di pasar ritel modern Indonesia, terutama di wilayah Jabodetabek, menjadi salah satu faktor pendorong keputusan ini. Selain itu, perubahan tren belanja konsumen yang semakin mengarah ke platform digital dan toko-toko khusus juga disinyalir turut mempengaruhi kinerja hypermarket skala besar seperti Lulu.
Sebelumnya, Melalui pengumuman resmi yang disampaikan melalui akun Instagram pusat perbelanjaan QBig BSD, Lulu Hypermarket yang berlokasi di dalam mall tersebut dipastikan akan mengakhiri operasionalnya pada tanggal 30 April 2025.
Baca Juga: Lulu Hypermarket BSD Tutup 30 April 2025, Sisa Barang Diskon 90 Persen
Pengumuman yang diunggah pada akhir pekan lalu ini sontak menuai beragam reaksi dari para pelanggan setia.
Dalam unggahannya, pihak QBIG BSD menyatakan, "Lulu Hypermarket QBIG BSD akan resmi menutup toko pada 30 April 2025." Bersamaan dengan pengumuman tersebut, Lulu Hypermart juga menggelar "store closing sale" dengan diskon besar-besaran hingga 90 persen untuk menghabiskan sisa stok barang.
"Kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan Anda selama ini @lulustoreindonesia ," tulis akun Instagram @qbigbsd, menyiratkan perpisahan dengan para pelanggan yang telah setia berbelanja di sana.
Penutupan Lulu Hypermart di BSD ini menambah daftar panjang peritel besar yang harus gulung tikar atau merasionalisasi gerainya di tengah ketatnya persaingan dan perubahan perilaku konsumen. Meskipun belum ada keterangan resmi dari pihak manajemen Lulu Hypermart Indonesia terkait alasan penutupan gerai di BSD ini, namun kabar ini tentu menimbulkan spekulasi di kalangan konsumen dan pengamat ritel.
beberapa waktu lalu memang santer terdengar kabar mengenai kondisi sejumlah gerai Lulu Hypermart di wilayah Jabodetabek yang terlihat sepi dan bahkan melakukan cuci gudang besar-besaran. Namun, pihak manajemen sempat membantah isu penutupan permanen dan menyatakan bahwa perusahaan sedang mempersiapkan perubahan strategi bisnis di Indonesia.
Dengan adanya pengumuman resmi penutupan gerai di BSD ini, pertanyaan mengenai nasib gerai Lulu Hypermart lainnya di Indonesia pun kembali mencuat. Para konsumen di wilayah lain yang memiliki gerai Lulu Hypermart tentu akan bertanya-tanya apakah langkah serupa juga akan diambil di lokasi mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Kilang Minyak Dumai Pertamina Kebakaran, Operasional Terganggu?
-
Alasan Pemerintah Tak Naikkan Cukai Hasil Tembakau di 2026
-
Waduh, Fenomena Galbay di Pinjol Picu Perceraian Pasutri
-
Bank Indonesia Bakal Evaluasi Skema Bagi Beban dengan Pemerintah, Buat Biayai Program Prabowo
-
Shutdown AS Diabaikan, IHSG 'Pertahankan'Level 8.000 di Tengah Tekanan Jual Asing
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
JIEP Gencar Perkuat Integritas, Terapkan Sistem Anti Penyuapan Ketat
-
Kilang Minyak Dumai Kebakaran, Pertamina: Tak Ada Korban Jiwa
-
Booming Perumahan 2025-2029: Prabowo Genjot Subsidi, Apa Saja Dampaknya?
-
Vivo Akui Stok Sudah Habis, Tapi BBM Pertamina Punya Kandungan yang Tak Bisa Diterima