Suara.com - Kemiskinan masih menjadi tantangan besar dalam pembangunan sosial dan ekonomi di Indonesia. Bukan hanya berdampak pada kualitas hidup generasi saat ini, kemiskinan juga berpotensi diwariskan ke generasi berikutnya, sebuah fenomena yang dikenal sebagai kemiskinan antargenerasi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 25,4 juta jiwa. Kurangnya akses terhadap pendidikan menjadi salah satu faktor utama yang menghambat mobilitas sosial, membuat individu sulit keluar dari lingkaran kemiskinan.
Sebagai Lembaga keuangan yang fokus pada pembiayaan dan pemberdayaan masyarakat prasejahtera, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) berkomitmen untuk mendorong mobilitas ekonomi melalui program pendampingan dan pembiayaan. Meski upaya ini telah berhasil membantu nasabah “naik kelas,” PNM menyadari pentingnya intervensi langsung terhadap anak-anak nasabah sebagai generasi penerus, agar dampak keberlanjutan dapat dirasakan secara utuh.
Oleh karena itu, pada tahun 2025, PNM melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) menyalurkan beasiswa kepada 2.800 anak nasabah yang terbagi dalam dua batch. Beasiswa ini mencakup jenjang pendidikan dari SD hingga SMA sederajat, serta program Strata 1 (S1).
Selain itu, PNM juga telah menghadirkan Ruang Pintar di 132 titik di seluruh Indonesia. Fasilitas ini menjadi pusat pembelajaran dan pendampingan bagi anak-anak usia sekolah, dengan pendekatan kurikulum yang dikemas secara menyenangkan dan interaktif. Dilengkapi dengan teknologi digital, Ruang Pintar diharapkan mampu menjadi katalisator peningkatan literasi dan minat belajar anak-anak di lingkungan prasejahtera.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyampaikan bahwa pendidikan merupakan kunci penting dalam mendorong mobilitas sosial dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi keluarga prasejahtera. “Kami meyakini bahwa dengan Pendidikan mampu menciptakan perubahan nyata dan berkelanjutan. Program beasiswa ini merupakan bentuk komitmen PNM untuk mendampingi nasabah tidak hanya dalam aspek ekonomi, tetapi juga dalam menyiapkan generasi penerus yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan. Kami berharap anak-anak nasabah PNM dapat tumbuh menjadi generasi yang mandiri, percaya diri, dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa,” ujar Arief.
Melalui berbagai inisiatif ini, PNM ingin memastikan bahwa upaya pengentasan kemiskinan tidak berhenti di satu generasi saja, melainkan berkelanjutan dan berdampak lintas generasi mewujudkan keluarga nasabah yang tidak hanya sejahtera hari ini, tetapi juga di masa depan. ***
Berita Terkait
-
Prabowo Tinjau Smart Classroom SDN 5 Cimahpar, Mendikdasmen Tegaskan Ada Deep Learning dan Coding
-
Larang Sekolah Lakukan Pungli Jelang Kelulusan Siswa, Pramono: Bakal Saya Cek
-
Pendidikan Indonesia 2025: Antara Harapan Baru dan Tantangan Lama
-
Di Balik Pintu Kelas: Refleksi Pembelajaran di Hari Pendidikan Nasional
-
KPAI Soroti Angka Putus Sekolah di Hardiknas 2025: 4 Juta Anak di Indonesia Tidak Bersekolah
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
QRIS Makin Praktis, Nikmati Limit Kartu Kredit BRI Langsung di BRImo
-
OJK Ungkap 7 Perusahaan Asuransi Terancam Bangkrut, Potensi Rugi Hingga Rp19 Triliun!
-
Vietnam-AS Makin Mesra, Vietjet Pesan 200 Pesawat Boeing Senilai US$32 miliar
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Anak Usaha Astra Beli Tambang Emas di Sulut
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
-
Alasan Pindahkan Tiang Listrik PLN dari Tanah Pribadi Harus Bayar
-
Aib dan Borok Asuransi BUMN Dibongkar OJK di Depan DPR, Taspen dan Asabri Disebut Paling Buruk!
-
APBN 2026 Disahkan, Jadi 'Senjata' Pertama Pemerintahan Prabowo