Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), terus terapresiasi dengan masih betah di zona hijau hingga akhir perdagangan Selasa, 6 Mei 2025.
Mengutip data RTI Business, IHSG menguat ke level 6.898 atau naik 66,244 poin, secara presentase naik 0,97 persen.
Pada perdagangan hari ini, sebanyak 23,18 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp16,70 triliun, serta frekuensi sebanyak 1,24 juta kali.
Dalam perdagangan hari ini, sebanyak 333 saham bergerak naik, sedangkan 268 saham mengalami penurunan, dan 205 saham tidak mengalami pergerakan.
Di perdagangan hari ini, beberapa saham yang mengalami kenaikan sebagai penggerak IHSG diantaranya, OPMS, JATI, ,KRYA, SOLA, MPOW, CUAN, PMMP, BCAP, ANTM, ARCI.
Sementara, saham-saham yang alami jeblok pada perdagangan hari ini diantaranya, NINE, DGWG, BINO, PACK, NICL, LPKR, CARE, HEAL, PPRI, CGAS, GPRA, PYFA.
Meleset dari Proyeksi
IHSG) diprediksi masih berpotensi mengalami tekanan dalam jangka pendek. Walaupun, sentimen global memberikan harapan bagi investor.
Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan menilai, bahwa pola teknikal dan kondisi pasar saat ini mengindikasikan adanya potensi koreksi setelah penguatan sebelumnya.
Baca Juga: IHSG Terus Perkasa di Pembukaan Pedagangan Hari Ini, Simak Saham Pendorongnya
Pada perdagangan Senin, 5 Meil 2025, IHSG ditutup menguat 0,24 persen ke level 6.832. Namun demikian, Valdy mencatat bahwa penguatan tersebut belum cukup untuk menutup gap di level 6.870.
"IHSG gagal tutup gap di 6.870 pada penutupan Senin (5/5). Bersamaan dengan pergerakan tersebut, terbentuk pola inverted hammer. Dengan kondisi overbought pada Stochastic RSI, sebaiknya tetap waspadai potensi pullback ke kisaran 6.770-6.800 dalam jangka pendek," ujarnya dalam riset harianya, Selasa (6/5/2025).
Kinerja IHSG kemarin dinilai cukup mengesankan, mengingat realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 tercatat sebesar 4,87 persen secara tahunan (year-on-year), lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 4,91 persen dan juga di bawah capaian kuartal sebelumnya yang berada di angka 5,02 persen.
Namun menurut Valdy, pelambatan pertumbuhan ekonomi ini sejatinya telah diantisipasi pasar.
"Perlambatan pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2025 relatif sudah diantisipasi pasar dengan berbagai isu seperti perlambatan konsumsi, penghematan anggaran Pemerintah dan pelemahan Rupiah. Investor nampaknya telah mengantisipasi kondisi ini bersamaan dengan pelemahan signifikan IHSG di awal April 2025," imbuh dia.
Sementara itu, dari sisi eksternal, Valdy menilai bahwa harapan pasar kini tertuju pada perkembangan negosiasi dagang global, terutama antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Kabar bahwa kelompok produsen alas kaki di AS meminta Presiden Donald Trump untuk membebaskan produk alas kaki dari beban tarif menjadi sentimen positif bagi Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
BGN Bentuk Tim Sendiri Teliti Keracunan MBG: Apa Betul Keracunan atau Alergi?
-
Lagi, LPS Pangkas Tingkat Bunga Penjaminan Bank Jadi 3,5 Persen
-
Laba BSI Tumbuh Tinggi, Dua Bisnis Ini Jadi Kontributor Utama
-
Pemda Kaltim Protes Dana Transfer Daerah Dipotong: Kami Penyumbang Penerimaan Negara!
-
Didorong Keputusan The Fed, Harga Emas Antam Kembali Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
-
Ekonomi Hari Ini: Asing Borong, Saham CDIA dan BUMI Jadi Idola, USD 1 Tembus Rp 16.600
-
Bea Cukai Siap-siap! Menkeu Purbaya Incar Becuk dan e-Commerce "Sweeping" Rokok Ilegal
-
Akui Bunga Kredit Perbankan Lambat Turun, BI Minta Tolong ke Pemerintah dan Pengusaha
-
RS Azra Percayakan Implementasi Host Bridging System Kepada AdMedika Untuk Percepat Layanan Pasien
-
5 Fakta Krisis Singapura: Harga Sewa Melambung hingga Restoran Tutup