Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Rabu, 21 Mei 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp1.894.000 per gram.
Harga emas Antam itu berbalik naik lagi sebesar Rp23.000 dibandingkan hari Selasa, 20 Mei 2025 sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp1.738.000 per gram.
Harga buyback itu juga naik Rp23.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Selasa kemarin.
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 gram Rp997.000
- Emas 1 Gram Rp1.894.000
- Emas 2 gram Rp3.728.000
- Emas 3 gram Rp5.567.000
- Emas 5 gram Rp9.245.000
- Emas 10 gram Rp18.435.000
- Emas 25 gram Rp45.962.000
- Emas 50 gram Rp91.845.000
- Emas 100 gram Rp183.612.000
- Emas 250 gram Rp458.765.000
- Emas 500 gram Rp917.320.000
- Emas 1.000 gram Rp1.834.600.000
Harga Emas Dunia Melonjak
Harga emas mencatat kenaikan untuk hari kedua berturut-turut pada Selasa, dipicu oleh melemahnya dolar AS (Greenback) di tengah meningkatnya ketidakpastian terhadap kebijakan perdagangan dan kondisi fiskal Amerika Serikat.
Seperti dilansir FXstreet, harga emas dunia diperdagangkan di level USD 3.289, naik lebih dari 1,50 persen pada saat penulisan.
Permintaan terhadap logam mulia ini meningkat tajam ketika pasar ekuitas AS mengalami pelemahan selama sesi perdagangan Amerika Utara. Ketidakpastian makin bertambah setelah Moody's menurunkan peringkat utang pemerintah AS dari AAA menjadi AA1, dengan prospek negatif, pada Jumat pekan lalu.
Baca Juga: Harga Emas Antam Suram Hari Ini, Turun Menjadi Rp 1.871.000/Gram
Langkah ini berdampak signifikan terhadap sentimen investor, mendorong peralihan posisi investasi ke aset safe haven seperti emas.
Nada kebijakan dari pejabat Federal Reserve (The Fed) tetap berhati-hati, tanpa indikasi adanya penurunan suku bunga dalam waktu dekat, meskipun ekonomi AS sedang menunjukkan perlambatan. Raphael Bostic dari Fed Atlanta pada hari Senin menyatakan bahwa ia hanya mendukung satu kali pemotongan suku bunga pada tahun 2025.
Sementara itu, Beth Hammack dari Cleveland Fed menyoroti bahwa kebijakan fiskal AS telah menyulitkan peran The Fed dalam menjaga keseimbangan ekonomi. Ia bahkan menyebut meningkatnya potensi terjadinya skenario stagflasi. Sejalan dengan itu, Alberto Musalem dari St. Louis Fed menyatakan bahwa kebijakan moneter saat ini sudah berada di posisi yang tepat.
Meski imbal hasil obligasi Treasury AS tetap tinggi selama sesi perdagangan, hal ini tidak menghalangi kenaikan harga emas. Imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun tercatat naik hampir tiga basis poin ke level 4,477 persen, sementara imbal hasil riil AS naik ke 2,117 persen.
Penurunan suku bunga oleh bank sentral utama juga memberikan sentimen positif bagi logam kuning. Selama sesi perdagangan Asia, Bank Rakyat Tiongkok (PBoC) memangkas suku bunga, diikuti oleh langkah serupa dari Bank Sentral Australia (RBA), yang menurunkan suku bunga tunai dari 4,10 persen menjadi 3,85 persen.
Langkah ini meningkatkan daya tarik emas karena biaya peluang untuk memegang aset non-yield seperti emas menjadi lebih rendah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
Kejagung Ungkap Status Victor Hartono, Anak Orang Terkaya Indonesia yang Dicekal dalam Kasus Korupsi
-
Mulai Malam Ini Pemerintah Resmi Kasih Diskon Tiket Kereta hingga Pesawat Besar-besaran
-
Pertamina Mulai Bersiap Produksi Massal Avtur dari Minyak Jelantah
-
Soal Kenaikan Gaji ASN di 2026, Kemenkeu: Belum Ada Keputusan Apapun!
-
Banyak Negara Dibikin Pusing Soal Ekspansi Layanan QRIS
-
25 Juta UMKM Onboarding ke E-Commerce, Siap Ngegas Pertumbuhan Ekonomi
-
Menko Airlangga Buka Peluang Swasta Bisa Ikut Impor BBM dan LPG dari AS
-
Sosok Ken Dwijugiasteadi: Eks Dirjen Pajak Terjerat Dugaan Kasus Tax Amnesty
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
Menko Airlangga: Ekonomi Digital Indonesia Bakal Melejit 6 Kali Lipat, Tembus Rp9.000 Triliun!